Jakarta –

Belakangan ini muncul imbauan di sejumlah sekolah di Jakarta tentang pencegahan penyakit flu Singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) dan penyakit gondongan. Kedua penyakit ini disebut-sebut semakin meningkat di Jakarta.

Gondongan disebabkan oleh infeksi virus golongan paramyxovirus yang menyebabkan kelenjar parotis yang memproduksi air liur mengalami peradangan dan pembengkakan. Gejalanya bisa berupa pipi bengkak, nyeri saat mengunyah dan menelan, demam tinggi, mulut kering, dan sakit kepala.

Pengobatan yang diduga dapat menyembuhkan penyakit gondongan adalah dengan menggunakan blau atau bulao dan cuka. Apakah itu benar?

Kepala Satker Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, dr Anggraini Alam, SpA(K) mengatakan, yang dikatakan bisa menyembuhkan penyakit gondongan adalah kearifan atau kepercayaan lokal Indonesia yang tersebar di masyarakat.

“Blau itu kearifan lokal Indonesia. Orang tua kita tetap harus menghimbau untuk tidak berada di dekat penderita penyakit gondongan, karena bisa tertular melalui droplet jika berbicara,” jelas dr Anggraini dalam webinar IDAI, Jumat (23/8/2024). .

“Kalau cukanya mungkin karena fungsinya untuk melunakkan jaringan. Padahal, penyakit gondongan atau gondongan belum ada obatnya,” lanjutnya.

Dr Anggraini menjelaskan, penyakit gondongan atau parotetis epidemia menyebabkan kelenjar parotis, yaitu kelenjar di depan telinga, terinfeksi. Ini menghalangi air liur mengalir keluar sehingga menjadi bengkak dan nyeri.

Gondongan sangat menular. Terbukti jika penyakit gondongan muncul di pipi kanan, dalam waktu dua hari bisa menyebar ke bagian lain, hingga ke bibir.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengobatinya?

BERIKUTNYA: Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengobatinya? Tonton video “KuTips: Alternatif Menurunkan Demam pada Anak Tanpa Sirup” (sao/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *