Jakarta –
Badan Statistik Pusat (BPS) mengumumkan bahwa pengeluaran kontrol pada kuartal pertama 2025 mengalami kontraksi -1,38% per tahun (tahun setelah tahun / yoy). Ini juga mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang dikurangi menjadi 4,87%.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa semua komponen pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran positif pada kuartal pertama tahun 2025, kecuali konsumsi pemerintah. Ini karena tidak ada biaya pemilihan seperti pada kuartal pertama 2024.
“Itu adalah tahun terakhir pemilihan, tahun ini bukan pemilihan, yang merupakan salah satunya (penyebab kontraksi),” kata Amalia untuk menekan wawancara pada hari Senin (5/05/255).
Dampak efisiensi anggaran pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi, Amalia mengatakan bahwa itu akan menjadi subjek anggaran nanti yang akan terlihat pada kuartal kedua 2025.
“Ini akan menjadi realitas anggaran bahwa dampak kuartal kedua tahun 2025, dll.
Sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2025 hanya mencapai 4,87%. Bentuk ini kurang dari kuartal keempat dari 2024 keempat, yaitu 5,02% atau kuartal pertama 2024, yaitu 5,11%.
Dalam hal biaya, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2025 masih didukung oleh konsumsi rumah dengan kontribusi 54,53% dan meningkat sebesar 4,89%. Kemudian diikuti oleh pembentukan modal brutal (PMTB), yang memperhatikan 28,03%, tetapi meningkat sebesar 2,12%.
Ekspor komponen pengeluaran yang tumbuh tinggi, dan meningkat 6,78% didorong oleh peningkatan nilai ekspor gas dan gas dan kunjungan pelancong eksternal. Hanya konsumsi pemerintah yang mengalami -1,38% kontraksi.
Yang diketahui, Presiden Prabowo Subiando ditujukan untuk biaya anggaran negara tahun 2025 (APBN) sebesar 306,69 triliun rp. Bentuk ini di luar anggaran Kementerian / Lembaga (K / 50) sebesar 256,1 triliun rp dan dana transportasi di wilayah (TKD) sebesar 50,59 triliun rp.
Namun, layanan keuangan membuka investasi layanan dan anggaran kelembagaan (K / L) yang dipengaruhi oleh efisiensi 86,6 triliun rp. Detailnya, lubang dan pengepungan lebih dari 23 K / 50 RP 33,1 triliun baru dan 76 K / RP lainnya. 53.49 triliun.
`Hingga 25 April, Kementerian Keuangan Semua K / 50 telah menjadi transfer anggaran akut, melaksanakan proses membuka kunci dan sesuai dengan hasil sesuai dengan masalah mantan, Rabu (30/4).
Juga mencari “sampai efisiensi, BPOM berfokus pada peningkatan kantor” di sini:
(Kil / kil)