Jakarta –

Bintang sinetron Bunga Zainali dituduh melakukan penipuan investasi oleh temannya yang bernama depan CD dan SFS sebagai ‘saudara’. Ia mengaku mengalami kerugian hingga 15 miliar birr akibat penipuan tersebut.

Penipuan investasi bodong yang dihadapi Bunga dimulai pada tahun 2010. Perlu diketahui, pada tahun 2022 ini, Bunga menginvestasikan sebagian uangnya kepada teman ‘kakaknya’ tersebut. Bunga secara bertahap meningkatkan investasinya menjadi $6,2 miliar.

Tidak hanya itu, dia memaksa suaminya Sukhdev Singh untuk berpartisipasi dalam investasi tersebut, sehingga dia memberi startup tersebut lebih dari $6,5 miliar. Ia kemudian menggunakan uang perusahaan itu sebagai tambahan modal investasi temannya.

Mengutip kasus Bunga Zainal, perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan berinvestasi dengan teman dekat atau kenalan adalah hal biasa dan banyak terjadi. Namun, ini tidak berarti berinvestasi pada teman seperti itu aman.

“Investasi tidak bisa zero risk. Selalu ada kemungkinan kita kehilangan uang atau kehilangan karena sebab apapun, misalnya kita sudah berinvestasi padanya, tapi usahanya tidak berjalan sesuai keinginan kita. korban penipuan investasi pihak lain, atau mungkin curang, jelas Andy kepada Diticcom, Jumat (30/8/2024).

Meskipun Andy biasa berinvestasi pada temannya, dia tidak serta merta merekomendasikan jenis investasi ini. Apalagi jika pihak yang berkepentingan tidak bisa memverifikasi apakah investasi yang ditawarkan temannya itu asli.

Oleh karena itu, agar tidak terjebak dalam investasi bodong yang ditawarkan teman, ada baiknya yang bersangkutan mengecek terlebih dahulu legalitas dan logika investasi yang diajukan.

“Jadi agar tidak terjebak, perlu dicek dulu legalitas sebenarnya perusahaan atau kegiatan investasinya. Kalau memang punya izin investasi, lalu ada NPWP, ada dokumen pendirian perusahaannya,” jelasnya.

Kedua, secara logika masuk akal antara modal yang disetor dengan hasil yang diharapkan. Karena kalau return yang diharapkan terlalu tinggi, itu menandakan investasi bodong. Tanpa menambah investasi dari teman, seharusnya mereka mendapat untung. Jadi, misalnya , “pengembaliannya jauh dari rata-rata industri investasi yang merupakan investasi bodong. Ini direkomendasikan. Andi menjelaskan lagi.

Senada dengan Andy, Tejasari, perencana keuangan Tatadana Consulting, berpendapat bahwa berinvestasi bersama teman adalah hal yang lumrah. Namun, hal ini harus dihindari jika tidak mempunyai legitimasi yang tepat.

Hal ini untuk mengurangi risiko kerugian jika timbul masalah pada investasi di kemudian hari. Investasi untuk tujuan komersial atau investasi dalam bentuk produk keuangan tertentu.

“Misalnya dia berinvestasi pada teman, itu tergantung produknya apa. Produk investasi atau bisnis, kalau bisnis maka harus ada kontrak bisnisnya, maunya apa, utang atau utang. atau bisnisnya untuk saham, yang jelas ada bagian untung, tapi utangnya biasanya “Lunas saat pembayarannya,” jelas Tejasari.

“Hingga Rp 15 miliar, saya tidak tahu kerja sama dengan lawannya seperti apa. Kalau investasi, investasinya dalam bentuk apa? Artinya dalam bisnis pun perjanjian kontraknya jelas. Kalau Investasinya di kontrak proyek pengadaan, dia bisa membiayai perjanjian hibah, lalu berapa penghasilannya kalau proyek itu berhasil,” ulangnya.

Tonton Video: Sayangnya, Bunga Zainal ditipu temannya dalam investasi bodong.

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *