Jakarta –

Peran UMKM dalam menunjang perekonomian nasional tidak lepas dari perempuan. Pasalnya, dari total 66 juta UMKM nasional, 60% di antaranya dikelola oleh perempuan.

Angka serupa juga terjadi pada UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) biasanya perempuan. Dalam mengembangkan UMKM, Sampurna menggandeng berbagai pihak, salah satunya Kadin Indonesia.

Ketua Komite Tetap Ekspor Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia Nita Kartikasaari mengatakan, mayoritas UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan. UMKM nasional terbukti mampu bertahan di masa sulit seperti pandemi Covid-19.

“Perempuan punya peran penting dalam pengembangan UMKM. Jika ada UMKM yang khawatir ekspor, tidak tahu harus mulai dari mana, Kadin hadir membantu melalui Wikiexport,” ujarnya.

Hal itu diungkapkan Nita dalam sesi diskusi “Dari Desa ke Kota Menuju Dunia: Perempuan Kuat, UMKM Tangguh” pada acara “Partai Rakyat Indonesia UMKM” di Jakarta, ditulis Selasa (7/8/2024).

Dijelaskannya, Wikiexport merupakan platform yang diluncurkan Kadin untuk memfasilitasi UMKM nasional yang ingin melakukan ekspor yang diluncurkan pada ajang G20 lalu. Wikiexport memberikan pelatihan, informasi cara mengekspor, sertifikasi, bahkan bertemu pembeli dari luar negeri.

Nita mengatakan, latar belakang WikiExport adalah seruan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaden untuk membantu UMKM memasuki rantai pasok global. Kudin membantu UMKM agar benar-benar siap saat bertemu calon pembeli dari luar negeri.

Kini, Kadin telah menggandeng Japan External Trade Organization (JETRO) untuk membantu UMKM mengekspor ke Negeri Sakura. Di dalam negeri, Kadin menjalin kerja sama dengan anggota Kadin, termasuk Sampoorna.

“Kerjasama Kadin dengan Sampurna sangat ideal. Sampurna punya program SETC, Kadin hanya perlu dipoles sedikit agar UMKMnya siap di negara tujuan ekspor, dan pembeli potensial. Bersatu agar transaksi bisa terjadi,” ujarnya. Dijelaskan.

Nita menambahkan, salah satu kunci ekspor UMKM adalah menghasilkan kualitas dan kuantitas dengan kualitas yang baik. Pasalnya, calon pembeli kerap mengeluh kualitas produk menurun jika dipesan dalam jumlah banyak.

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *