Jakarta –

Perusahaan startup masih tumbuh subur di Indonesia. Pasalnya, inovasi teknologi yang dilakukan oleh para startup memberikan dampak yang signifikan terhadap industri di Indonesia.

Misalnya, Startup4Industry 2024 memiliki beberapa startup yang bakal mendapat perhatian. Misalnya, PT Biotek Cipta Kreasi yang sedang mengembangkan pakan ikan lele berbasis bioteknologi yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Fox Automation menawarkan solusi otomasi industri yang terjangkau untuk UMKM. Sedangkan Yotta Akshara Energy berhasil menciptakan mikrokontroler buatan Indonesia yang mampu menekan biaya produksi hingga 50%.

Startup4Industry merupakan program pengembangan start-up berbasis teknologi yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian dengan tujuan menjembatani permasalahan industri dengan solusi start-up.

Rosida Ismi Baroroh, Chief Product Officer dan Co-Founder Biotech, menjelaskan perusahaannya berhasil membuktikan bahwa bioteknologi dapat berperan penting dalam mendukung industri perikanan dan ketahanan pangan nasional. Bioteknologi ini menghadapi tantangan dari mitranya, IKM Suplema, dimana industri ini mengalami kesulitan dalam membuat ternaknya menarik saat diberi pakan. Oleh karena itu, Biotech menciptakan pakan lele berbasis bioteknologi dengan kombinasi bioattractant dan probiotik yang dikembangkan khusus untuk meningkatkan kualitas pakan.

“Pakan ini mampu mempercepat pertumbuhan ikan lele, meningkatkan daya tarik pakan (attraction) dan meningkatkan kualitas efisiensi konversi pakan (FCR). Hal ini berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produksi. Kapasitas produksi melonjak dari 100 menjadi kg. 300 kg per hari, omzet” hingga 37% hanya dalam tiga bulan. naik Namun, hal ini mendukung ketahanan pangan dan efisiensi produksi di sektor perikanan, sementara bioteknologi berfokus pada inovasi kelas atas yang ramah lingkungan. ,” ujarnya dalam siaran pers yang ditulis, Minggu (1/12/2024).

Tak hanya bioteknologi, Fox Automation juga memberikan peluang bagi industri di Indonesia yang fokus pada pengembangan dan produksi programmable logic controller (PLC) dengan integrasi Internet of Things (IoT). Masyarakat menghadapi tantangan otomasi UKM, meskipun masyarakat biasanya mengoperasikan industri besar, namun masyarakat membuktikan bahwa peralatannya dapat dipasang di UKM karena harganya yang terjangkau dibandingkan peralatan impor.

Ahmed Haris, Direktur Penjualan dan Aplikasi Fox Automation, menjelaskan pihaknya berhasil merancang sistem otomasi yang terjangkau dan mudah diterapkan di industri skala kecil. “Kami menawarkan solusi dengan spesifikasi tinggi namun harga kompetitif, jauh lebih murah dibandingkan produk impor. Barang-barang yang sebelumnya tidak tersedia di Indonesia kini tersedia secara lokal. Desain, perakitan, dan seluruh proses pembuatannya dilakukan di Indonesia, kecuali chip, yang kami belum melakukan impor,” jelasnya.

Folks Automation membantu pabrik kecap di Surabaya untuk mengotomatiskan proses produksinya. “Dengan sistem otomasi kami, produksi kecap meningkat dari 150 kg dalam 5 jam menjadi 200 kg dalam 4 jam,” kata Ahmed. Apalagi kebutuhan kerja dikurangi dari 3 orang menjadi 1 orang saja. Folks Automation telah membuktikan bahwa otomasi industri tidak lagi hanya dimiliki oleh perusahaan besar. Dengan produk PLC yang mudah digunakan dan harga terjangkau (di bawah Rp 15 juta), UKM kini dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan profitabilitas melalui otomatisasi.

Kisah inspiratif lainnya datang dari Yotta Aksara Energi yang mendapat penghargaan khusus pada program Startup4Industry 2024, dimulai dari laboratorium, namun pendiri Yotta Aksara Energy yang berusia 25 tahun, Mohammad Hafiduddin Karim berhasil mengembangkan mikrokontroler buatan Indonesia. . “Mikrokontroler ini kami rancang dan rakit di Indonesia, meski beberapa komponen seperti chip masih harus diimpor,” jelas Karim.

Yotta Aksara Energy berfokus pada otomasi laboratorium dan telah menghasilkan berbagai produk mulai dari sistem laboratorium otomatis hingga mikrokontroler untuk pembuatan baterai untuk pengering panah yang bersaing dalam program S4I.

“Salah satu tujuan kami adalah mengganti produk impor,” kata Karim. Melalui inovasi mikrokontroler yang dirancang khusus untuk kebutuhan industri, Yotta Akshara Energy dapat menekan biaya produksi pembuatan mesin ini hingga 50% dibandingkan menggunakan produk impor. “Banyak industri yang enggan beralih ke teknologi karena mahalnya biaya. Kini, dengan semakin terjangkaunya produk di Indonesia, UKM dapat meningkatkan efisiensi dan daya saingnya,” pungkas Karim.

Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian mengapresiasi para pelaku start up penerima penghargaan Startup 4 Industri 2024 “terwujud melalui berbagai inovasi dan aksi, saya sangat optimis dengan masa depan Indonesia. Karena melalui berbagai aksi start-up, serta kerjasama antar sektor yang “kuat, kita mempunyai jawaban yang berbeda-beda terhadap tantangan seperti ekonomi, ketahanan pangan, teknologi, keberlanjutan. bisa melihat Termasuk peluang kerja untuk Indonesia yang lebih baik”, kata Reni.

Dini Hangandari, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Transportasi, mengatakan Startup4Industry 2024 mengusung tema “Better Industry Transformation”, sebuah penghargaan yang diberikan kepada startup yang solusi teknologinya berhasil mencapai indikator kinerja utama yang ditargetkan. Hal ini juga akan memberikan dampak yang baik bagi UKM selama periode implementasi 3 bulan,” jelas Dini.

Startup di ekosistem Startup4Industry telah sukses tidak hanya secara lokal tetapi juga secara global. BIOPS Agrotekno, inovator terkemuka di bidang agriteknologi asal Indonesia, menerima penghargaan bergengsi tersebut pada ajang TechPlanter Asia Finals pada 24 Agustus 2024 di Kampus Aerodyne, Malaysia.

Pencapaian ini menyoroti semakin besarnya pengaruh dan keunggulan Indonesia di bidang technopreneurship di Asia Tenggara, khususnya di sektor agritech. Pada tahun 2024, acara ini akan mempertemukan para pemimpin industri, inovator, dan pakar dari Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

BIOPS Agrotekno, pionir dalam irigasi presisi dan cerdas otomatis, diakui atas penawaran luar biasa, solusi inovatif, dan kolaborasi multi-pihak yang telah menetapkan standar baru dalam industri pertanian yang jarang terlihat saat ini. Penghargaan tersebut diberikan dalam kategori Leave a Nest Award dan Mizuho Bank Malaysia Award, yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keunggulan, keberlanjutan, dan kemajuan teknologi.

Atas pencapaian ini, Malik, Direktur Penelitian dan Pengembangan BIOPS Agrotechno mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya “Kami merasa sangat terhormat menerima penghargaan ini di Techplanter Asia Finals. Ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi tim BIOPS. Melalui adopsi petani teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan. Kami bangga mewakili Indonesia di kancah global dan kami berharap dapat memperkuat komitmen kami untuk membantu di bidang pertanian. “Kita bisa berkontribusi pada reputasi negara sebagai pusat inovasi,” ujarnya.

(membunuh/membunuh)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *