Jakarta –
Telur merupakan salah satu produk hewani yang paling sering dikonsumsi. Selain harganya yang terjangkau, telur juga mudah disiapkan dan bisa diolah untuk dijadikan makanan. Seperti yang Anda ketahui, telur mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Telur mengandung nutrisi seperti lutein dan zeaxanthin untuk meningkatkan kesehatan mata, kolin, serta vitamin A, B, dan D yang baik untuk otak dan saraf.
Namun terlalu banyak mengonsumsi telur justru tidak baik bagi tubuh. Ada beberapa kondisi yang dapat membahayakan kesehatan. Tanda-tanda tubuh Anda terlalu banyak makan telur
Seperti dikutip dari Healthshots, makan terlalu banyak telur dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sakit perut, pada beberapa orang. Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami sakit perut atau kembung.
Orang dengan toleransi telur yang rendah mungkin mengalami lebih banyak masalah pencernaan. Hal ini menyebabkan mereka membatasi konsumsi telurnya.
Tanda seseorang terlalu banyak makan telur juga bisa muncul dalam bentuk gejala irritable Bowel Syndrome (IBS), seperti diare. Selain itu, mengonsumsi telur bersama makanan tinggi lemak lainnya juga dapat menyebabkan sembelit.
Pada penderita alergi telur, makanan ini dapat menimbulkan reaksi alergi seperti gatal, ruam, pilek, mata merah, hidung tersumbat, pusing atau sesak napas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau ahli kesehatan lainnya. Hindari telur jika Anda memiliki alergi setelah makan telur. Efek samping makan terlalu banyak telur1. Kadar kolesterol meningkat
Selama beberapa dekade, para ahli percaya bahwa kolesterol dalam kuning telur secara langsung menyebabkan peningkatan kolesterol darah.
Satu butir telur mengandung kolesterol dalam jumlah besar, yaitu sekitar 190 miligram.
Kandungan ini mencapai lebih dari 60 persen dari batas harian yang ditetapkan Dietary Guidelines for American, yaitu 300 miligram.
Makan beberapa butir telur sehari akan dengan cepat melebihi batas kolesterol harian Anda. Risiko penyakit jantung meningkat
Sebuah penelitian terhadap setengah juta orang dewasa di Tiongkok menemukan bahwa mengonsumsi satu butir telur sehari masih baik untuk jantung. Namun jika seseorang makan 3-4 butir telur setiap pagi, hasilnya akan berbeda.
Sebuah studi tahun 2019 mengaitkan konsumsi kolesterol lebih dari 300 miligram per hari dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) sebesar 17% dan peningkatan risiko kematian sebesar 18%.
Meta-analisis besar tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menyimpulkan bahwa konsumsi telur harian yang lebih tinggi dan kolesterol total makanan dikaitkan dengan risiko CVD dan kematian yang lebih tinggi.
Penelitian lebih lanjut mungkin dapat menjelaskan bukti-bukti yang tampaknya bertentangan selama beberapa dekade tentang telur dan penyakit jantung. Namun untuk saat ini, telur boleh dikonsumsi secukupnya untuk kesehatan jantung. penambahan berat badan
Jika Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi telur bersama dengan beberapa makanan lain seperti sosis, kentang goreng, atau kopi dengan banyak krim, hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Jadi, jika camilan telur berkalori tinggi menjadi kebiasaan, berat badan bisa bertambah.
Untuk kesehatan dan berat badan yang optimal, tambahkan tambahan telur yang lebih bergizi, seperti bayam segar, paprika potong dadu, atau tomat anggur potong dadu. Dengan demikian, akan menambah warna dan antioksidan dengan lebih sedikit kalori. Risiko diabetes meningkat
Mengonsumsi telur dalam jumlah banyak kemungkinan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya. Dalam studi tahun 2009 di jurnal Diabetes Care, orang yang mengonsumsi lebih dari tujuh butir telur per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit telur. “Penyakit jantung iskemik meningkat pada generasi muda, apa alasannya?” tonton videonya. (sao/sook)