Paris –

Perseteruan Kylian Mbappe dengan Paris Saint-Germain belum akan terselesaikan dalam waktu dekat. Menurut Anda apa penyebab masalahnya?

Seperti diketahui, PSG saat ini diklaim masih memiliki sisa kontrak sebesar 55 juta euro atau setara Rp 935. Ini termasuk sisa gaji tiga bulan dan bonus loyalitas dalam tiga bulan terakhir kontrak.

Mbappe menilai PSG masih wajib membayar sebesar itu karena pemain berusia 26 tahun itu memilih bertahan pada musim lalu. Sayangnya, PSG tetap bersikeras tak mau membayar.

Hal ini terjadi karena klub Paris yakin Mbappe telah setuju untuk membayar €55 juta jika dia kembali ke klub pada awal musim 2023/2024. Saat itu, tim menskors Mbappe karena menolak memperpanjang kontrak.

Mediasi Komisi Yudisial Federasi Prancis, Rabu (11/9/2024), belum mencapai kesepakatan. Alhasil, pertarungan antara Mbappe dan PSG diperkirakan akan terus berlanjut.

Dia mulai panik

Pada musim panas 2023, Mbappe yang menolak menandatangani kontrak baru dengan PSG, diskors dan tidak dibawa tur Asia. Ia berlatih terpisah dari pemain yang bukan bagian dari program Luis Enrique. Namun, ia kembali ke tim setelah bertemu dengan manajemen.

‘Rekonsiliasi’ tersebut berupa kesepakatan yang menyatakan bahwa Mbappe akan mengurangi tunjangannya sebesar €55 juta, kata tim hukum Mbappe. Namun proposal tersebut seharusnya tidak pernah ditandatangani atau dikirim.

PSG menuding tidak menandatangani RUU tersebut karena sudah ada kesepakatan lisan antara Mbappe dan Presiden Nasser Al-Khelaifi. Kesepakatan lisan tersebut, klaim PSG, disaksikan Enrique dan direktur olahraga Luis Campos dan berisi dua syarat.

Pertama, jika Mbappe ingin memperpanjang kontraknya dengan PSG dan meninggalkan klub seharga 180 juta euro, ia akan dibayar 82 juta euro sebagai pinjaman loyalitas. Artinya, PSG mendapat keuntungan sebesar 98 juta euro.

Kedua, ia bisa hengkang secara gratis pada musim panas 2024, namun harus menerima pengurangan pada musim 2023-24 sesuai dengan laba atas investasi yang dijelaskan di awal cerita. Dengan demikian, dengan menghemat uang Mbappe, PSG masih punya 98 juta euro.

Jika kedua kubu akan bertarung di pengadilan, kemungkinan besar PSG menginginkan angka tersebut sebagai hasil investasi Mbappe. Namun undang-undang ketenagakerjaan Prancis kemungkinan besar akan menguntungkan Mbappe meskipun dia tidak menandatangani kesepakatan tersebut. Menahan upah di negara tersebut merupakan pelanggaran hukum. (mrp/krs)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *