Jakarta –
Read More : Replika Motor MotoGP Bagnaia-Martin Masuk RI, Tak Sembarang Orang Bisa Beli
Lembaga Ilmu Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengatakan sistem pajak mobil di Thailand mungkin lebih kompetitif dibandingkan di Indonesia.
Peneliti Senior LPEM FEB UI Shri. Rianto menjelaskan pajak menyumbang separuh harga mobil on-road di Indonesia.
“Pajak kita sekitar 40 persen (di Indonesia), tapi 32 persen (di Thailand),” kata Rianto pada forum redaksi otomotif yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, Senin (22 Juli 2024).
Ia membandingkan, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang menjadi sumber pendapatan daerah tidak dipungut di Thailand. Di Indonesia, suku bunga BBNKB bisa mencapai 12,5%.
“Kalau kita bandingkan dengan Thailand, perbedaannya paling besar adalah BBNKB dan PPN. PPN kita 11 persen, sedangkan Thailand 7 persen,” ujarnya.
“Jadi PPN Thailand 7 persen dan kita 12,5 persen. Kalau mau bersaing dengan Thailand, kita harus mengorbankan harga murah. Mustahil bersaing dengan Thailand yang harganya tinggi,” lanjutnya rendah.
Misalnya saja Wuling BinguoEV yang dibanderol mulai Rp 180 jutaan di Thailand. Sementara mobil listriknya dijual di Indonesia dengan harga Rp 300 juta, meski Wuling memproduksi Binguo EV secara lokal di Sikarang, Jawa Barat.
Toyota Yaris Cross Hybrid dibanderol 789.000 baht atau setara Rp 352 jutaan. Sedangkan di Indonesia mencapai Rp 440 juta. Untuk mobil hybrid ada selisih sekitar Rp 100 jutaan.
Berikutnya ada Honda CR-V Hybrid, SUV ini dibanderol Rp 814,4 juta di Indonesia. Sedangkan di Thailand setara dengan 1.589.000 baht atau Rp 710 juta.
Pak Rianto mencontohkan mobil ICE yang selisihnya Rp 30 juta. Misalnya saja harga mobil sebelum pajak di Indonesia dan Thailand sebesar Rp 230.433.565, setelah pajak di Indonesia sebesar Rp 336.800.000, dan di Thailand sebesar Rp 308.937.529.
“Kalau dilihat dari faktor harga, kita bandingkan harga mobil kita, pasar Thailand stagnan, tapi ekspor Thailand (besar) 1,8 juta unit, pasar (dalam negeri) 700.000 unit, dan ekspor 1,8 juta unit.“ Thailand sedikit stagnan, dan Malaysia, ASEAN, dan Filipina juga mengalami pertumbuhan, namun penurunannya lebih parah dibandingkan kita,” kata Ryant.
“Di Thailand tidak ada BBNKB, tapi pajak tahunannya flat. Yang sama rendahnya dengan Veloz adalah MPV, pajaknya hanya Rp 1,6 juta. Kalau tidak salah ingat, saya sudah punya Rp 3 juta,” ujarnya. Dikatakan.
Harga Innova sekitar Rp 2,5 juta dan modifikasinya PKB, tapi dengan PKB daerah menjadi pendapatan daerah berkelanjutan, lanjutnya. Simak Video “Tentu! Mobil Mewah yang Dibeli Atas Nama PT Rugikan Bangsa” (Real/Din)