Jakarta –

Kementerian Kesehatan RI telah melaporkan 88 kasus cacar monyet (Mpox) pada tahun 2022 hingga 2024. Sejauh ini, dari hasil Whole Genome Sequencing (WGS) pada 53 pasien Mpox, belum terdeteksi Ib clade tipe parah di Republik Indonesia.

Varian IB dinilai lebih parah dan belakangan menyebar ke luar Afrika, termasuk Pakistan.

Saat ini belum ada (klade IB yang masuk ke Indonesia). Kami cek WGS dan ada 54 kasus terkonfirmasi yang masih menunjukkan clade 2B, jelas Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Kementerian Kesehatan, Dr. Yudhi Pramono, MARS, dalam jumpa pers, Minggu (18/8/2024).

Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit menular Dr. Robert Santo SPPD, K-PTI dari RSCM menjelaskan tiga clade utama Mpox yaitu clade I, clade IIa dan clade IIb.

Dari ketiganya, Clade IB kini dalam status siaga tinggi karena disebut-sebut memiliki angka kematian tertinggi. Lalu bagaimana cara membedakan gejala clade Ib dan IIb?

“Jadi sebenarnya yang terjadi di tahun 2022 ini gejalanya tidak seperti gejala Mpox yang sudah kita kenal puluhan tahun. Pola antara gejala awal dan gejala awal yang tidak biasa berbeda dengan tahun 2022. Sebentar lagi,” jelasnya. Gejala diferensial Mpox clade Ib versus IIb

Clyde Ib

Gejala yang ditimbulkan oleh clade Ib Mpox biasanya sangat ringan. Dimulai tanpa demam dan gatal. Setelah sekitar 2-3 hari, ruam kulit pertama muncul.

“Kemudian pada clade IB, gejala perubahan kulit sangat umum dan terlihat jelas dalam jangka waktu yang lama,” jelas dr. Robert menjelaskan.

Pertama, kemerahan muncul di kulit. Setelah itu muncul jerawat di kulit yang mulai terisi air. Lalu ada depresi, yang terjadi secara bertahap selama berhari-hari atau berminggu-minggu.

“Pada satu tahap kulit kita melihat gambaran yang sama. Jadi kalau ada gambar merah di kulit, maka akan menjadi merah di seluruh kulit. Kalau kita melihat gambar jerawat, jerawat semua,” lanjutnya.

Selain itu, terdapat perbedaan perubahan lesi. Biasanya gejala ruam Mpox clade Ib akan menyebar ke lebih banyak permukaan kulit seperti wajah, lalu badan, tangan, dan kemudian seluruh kulit.

Kelas IIB

Kebanyakan pasien clade IIb seperti yang terdapat di Indonesia tidak mengeluhkan demam, kata dr. Robert menjelaskan. Gejalanya berupa gatal-gatal, kemerahan pada kulit, dan timbulnya jerawat.

“Ini sedikit berbeda dengan kisah klasik epoxin clade IB,” kata Dr. kata Robert.

Selain demam, munculnya ruam atau bintil pada Mpox clade IIB juga lebih bervariasi. Secara umum, jenis bintil yang muncul bisa bervariasi, mulai dari bintil berair hingga cekung.

Pada clade IIb, gejalanya terbatas pada beberapa bintil yang ditemukan di tubuh. Misalnya saja pada tangan, mulut atau alat kelamin.

“Kalau clade IIb, mungkin ada beberapa bintil atau bercak sedikit, tapi tidak menyebar ke seluruh kulit. Itu gambaran klinis clade IIb,” ujarnya.

Berikutnya: Skenario kasus Mpox di Indonesia

(sao/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *