Jakarta –

Read More : Viral Bule Bonceng Tiga Sambil Ciuman di Jalanan Bali

Batu-batu yang digunakan untuk candi ini diambil dari danau pemulihan atau umbul di Klaten. Namun, beberapa waktu berlalu dan batu-batu tersebut tidak pernah dikumpulkan.

Kumpulan batu bangunan candi dari Umbul Gedong, Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten, masih dalam kondisi rusak. Sejak pemindahan alat berat, monumen budaya belum direncanakan.

DetikJateng yang meninjau lokasi, menemukan batu candi masih tergeletak di halaman dekat jalan desa di sisi utara tiang. Berbagai batu seperti yoni, lapis, kulit, batu merah dan batu lainnya dikumpulkan di sana.

Rerumputan dan semak memenuhi tumpukan batu candi. Lembaran plastik sudah terpasang. Batu-batu candi terkena sinar matahari langsung dan hujan.

“Itu sudah ada sejak diubah. Kita mau buat kolam dan setelah selesai batunya ditepikan,” kata salah satu warga, Slamet, kepada detikJateng, Kamis (27/6/2024) sore. .

Slamet mengatakan, batu candi sudah setahun lebih diangkat dan dibiarkan tinggal reruntuhan.

“Awalnya (setelah dievakuasi) banyak orang yang berkunjung ke sana dan berfoto, tapi sekarang tidak, batunya digunakan untuk pondasi telaga tua, dan ada juga patungnya,” ujarnya.

Kepala Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Dedi Tuhono mengatakan, batu-batu tersebut tidak disusun karena menunggu penyelesaian danau.

“Nanti kalau sudah selesai akan kita susun. Meski tempatnya aman dan kami jaga karena merupakan aset desa, kemarin kami aspal,” kata Dedi kepada detikJateng.

Ketua kelompok bela diri dan penyelamatan BOD daerah tersebut

“Jika perlu, perlakukan sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dalam situasi tersebut. Kepala desa bisa bersurat ke dinas untuk meminta bantuan melestarikan batu tersebut agar tidak rusak,” kata Dani saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Diberitakan detikNews sebelumnya, ratusan blok candi dipindahkan dari Umbul Gedong Jetis di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, yang sedang dibangun kembali. Dipercaya bahwa tempat asal air tersebut adalah saluran air (kolam). Baca artikel selengkapnya di detikJateng “Embun Es Ungkap Penutupan Kompleks Candi Arjuna Dieng” (msl/msl).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *