Jakarta –
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan pada tahun 2045, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan produk domestik bruto terbesar ke-5 di dunia.
Suharso mengemukakan persoalan tersebut saat rapat dengan Badan Legislatif (Baleg) DPR terkait penyusunan RUU Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RUU RPJPN) 2025-2045.
“Pada tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara maju terbesar kelima di dunia dengan PDB sebesar $9,8 triliun, GNI per kapita sebesar $30,300, dan akan keluar dari jebakan pendapatan menengah pada tahun 2045,” kata Suharso dalam pertemuan tersebut. . di Gedung DPR RI Jakarta pada Senin (01/07/2024).
Menurut dia, peningkatan nilai PDB per kapita akan dipengaruhi oleh peningkatan PDB maritim sebesar 15,0% dan PDB industri sebesar 28,0%. Seiring membaiknya perekonomian dan kesejahteraan Indonesia, Suharso mengatakan angka kemiskinan Indonesia akan turun ke kisaran 0% dan jumlah penduduk kelas menengah juga akan berada di kisaran 80%.
“Indonesia sedang menuju 0% kemiskinan, dengan berkurangnya kesenjangan regional dan pendapatan. “Kepemimpinan dan pengaruh internasional semakin meningkat, tercermin dari naiknya Indonesia ke peringkat 15 dunia dalam Global Power Index,” tambah Suharso.
Oleh karena itu, kata dia, pembahasan RUU ini dengan Baleg DPR menjadi penting, apalagi mengingat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025 akan segera berakhir.
Selain itu, menurut Suharso, RUU RPJPN 2025-2045 juga akan menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan nasional 20 tahun ke depan di tengah ketidakpastian global dan kekhawatiran geopolitik lainnya.
“Dalam RUU ini, perencanaan nasional jangka panjang akan menjadi arah pembangunan yang menyeluruh dan menjadi pedoman utama pembangunan nasional yang besar untuk dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa secara inklusif dan komprehensif untuk 20 tahun ke depan hingga tahun 2045,” kata dia. Suharso. .
“Selama 20 tahun perjalanan kita, sebagai bangsa Indonesia dan bagian dari kemanusiaan, kita pasti akan mengalami dinamika di segala aspek kehidupan, termasuk perubahan demografi global yang cepat dan nyata, geopolitik, geoekonomi, isu-isu strategis perkembangan teknologi. Urbanisasi “Konsentrasi perdagangan global, tata kelola keuangan global, pertumbuhan kelas menengah, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim, pemanfaatan luar angkasa, dan sebagainya,” jelasnya lagi.
Dalam hal ini, Suharso menjelaskan RPJPN 2025-2045 terdiri dari 5 tujuan Visi Emas Indonesia yang memuat 8 misi pembangunan, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator utama pembangunan.
(fdl/fdl)