Jakarta –
Read More : Dongkrak Angka Perkawinan, Korsel Kasih Rp 11 Juta bagi Warganya yang Mau Pacaran
Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan yang dapat menyerang banyak kelompok umur. Tidak hanya pada orang lanjut usia, kondisi ini juga mulai lebih sering terjadi pada usia muda.
Dokter Spesialis Kardiovaskular di RSPI Pondok Indah Puri Indah, Dr. Johan Vinata, SPJP, Subsp, KI(K), menyoroti beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung pada usia dini. Mulai dari faktor keturunan atau genetik, kadar gula yang tidak terkontrol, kolesterol, tekanan darah tinggi, bahkan gaya hidup.
“Apalagi dari makanan dan rokok, kalau dikaitkan dengan gaya hidup. Tapi kalau faktor genetik atau keturunan, lebih kacau lagi,” kata dr Johan dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Senin (27/5/2021). Di rapat. 2024).
Selain itu, obesitas juga bisa memicu penyakit jantung. Hal ini disebabkan pola makan anak yang kaya akan gula sederhana atau biasa disebut karbohidrat.
Menurut dr Johan, kondisi ini menyebabkan banyak orang mengalami obesitas di usia muda.
“Oleh karena itu, kami tidak pernah menganjurkan konsumsi gula sederhana. Semua minuman kemasan mengandung gula sederhana.
Dia menyoroti minuman manis seperti boba. Meski hanya mengonsumsinya dalam jumlah sedikit namun dilakukan setiap hari, hal tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas.
“Boba itu berantakan. Bubble tea itu tinggi gula dan tinggi bubblenya. Jadi, walaupun makan sedikit tapi minum bubble tea setiap hari, pasti berat badanmu akan bertambah,” kata Dr.
“Misalnya, jika Anda kelebihan berat badan sejak SMA dan pola makan Anda kacau, kemungkinan besar Anda masih terkena penyakit jantung di usia 20-an. Jadi masih tergantung faktor risikonya,” tutupnya. Saksikan video “Menkes Berencana Tambah Layanan Cath Lab di 514 RS Indonesia” (sao/naf)