Jakarta –

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengoreksi anggapan viral bahwa susu suhu tinggi (UHT) meningkatkan risiko diabetes dan gagal ginjal pada anak. Menurut IDAI, ungkapan yang beredar luas di media sosial tersebut tidak benar.

Melalui akun Instagramnya, Ketua Eksekutif IDAI Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menegaskan, dirinya tidak menyebut susu UHT saat mengomentari kenaikan kadar gula pada anak. Menurutnya, diabetes banyak kaitannya dengan konsumsi makanan olahan (UPF).

Faktanya, yang dimaksud dengan diabetes tipe 2 yang mulai banyak menyerang anak muda adalah karena gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang kaya akan makanan ultra-olahan, tinggi gula, dan zat aditif lainnya, tulis mereka. Dr. Piprim, dikutip detikcom, Senin (7 Mei 2024).

“Mereka banyak makan makanan asli seperti ikan, ayam, daging, dan telur. Susu jangan dianggap sebagai makanan yang kuat, jadi ada yang memberi anaknya susu 8-10 botol sehari, takarannya cukup 200 ml. sehari. , “lanjut Dr. Piprim. Bolehkah anak minum susu UHT?

Menurut Dr. Piprim, susu UHT sebenarnya baik diberikan kepada bayi. Namun, ia menyarankan agar susu UHT tidak dijadikan superfood atau makanan bernutrisi khusus.

Intinya susu UHT boleh (diberikan pada anak), tapi bukan superfood, kata dr. kata Piprim kepada detikcom, Senin (5 Mei 2024).

“Disarankan kepada orang tua untuk fokus (memberikan) makanan yang tepat untuk anak,” lanjut dr. Piprim.

BERIKUTNYA: Meningkatnya penyebab penyakit diabetes-ginjal pada anak

(dpy/atas)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *