Jakarta –
Bank Dunia memperingatkan bahwa lebih dari 100 negara termasuk Tiongkok, India, Brasil, dan Afrika Selatan akan berjuang untuk keluar dari jebakan pendapatan moderat. Artinya, negara-negara yang termasuk dalam perangkap berpendapatan menengah pun kecil kemungkinannya menjadi negara maju.
Menurut laporan terbarunya, Laporan Pembangunan Dunia 2024: Perangkap Pendapatan Rendah Sementara itu, Bank Dunia telah mengkaji tantangan-tantangan utama yang dihadapi banyak negara ini dan mengusulkan strategi komprehensif untuk mengatasinya.
Bank Dunia mencatat 108 negara, termasuk China, India, Brasil, dan Afrika Selatan, merupakan negara dengan Medium, atau negara dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1.136 hingga 13.845 dolar AS. Negara-negara ini mencakup 75% populasi dunia dan lebih dari 40% produk domestik bruto dunia. Namun, mereka menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mengubah status mereka menjadi negara berpendapatan tinggi.
Kepala Ekonom Grup Bank Dunia dan Wakil Presiden Senior Pembangunan Ekonomi Mr. Indermit Gill mengatakan bahwa perjuangan untuk pertumbuhan ekonomi global akan dimenangkan atau dikalahkan oleh negara-negara berpendapatan menengah. Bank Dunia mengatakan ada banyak faktor yang mempersulit negara-negara tersebut untuk keluar, seperti: populasi yang menua, otoritarianisme, meningkatnya kebutuhan pertahanan dan transisi energi.
“Namun, banyak dari negara-negara ini yang mengandalkan strategi ketinggalan jaman untuk menjadi negara maju. Mereka terlalu lama mengandalkan investasi – atau terlalu cepat beralih ke inovasi,” kata Jill, merujuk laman resminya, Senin (5/8) / 2024 ).
Ia meyakini diperlukan strategi baru. Fokus pada investasi terlebih dahulu, kemudian impor teknologi baru dari luar negeri dan terapkan strategi yang menggabungkan investasi, infus, dan inovasi.
Bank Dunia mengusulkan strategi 3i untuk membantu negara-negara tersebut keluar dari perangkap pendapatan menengah. Strategi ini terdiri dari 3 fase yang disesuaikan dengan setiap fase pembangunan ekonomi negara.
Fase 1 adalah fase investasi. Negara-negara berpenghasilan rendah harus fokus pada peningkatan investasi publik dan swasta untuk membangun basis ekonomi. Kemudian, fase 2i adalah investasi dan pooling, di mana negara-negara kelas menengah ke bawah harus menggunakan teknologi dari luar negeri dan menggunakannya di seluruh perekonomian.
Pada tingkat pendapatan menengah atas, negara-negara harus beralih ke 3 tahap terakhir, yaitu integrasi, investasi, dan inovasi. Selama periode inovasi, negara-negara tidak hanya menerima ide-ide dari batas-batas teknologi. (gambar / gambar)