Jakarta –

Read More : Rahasia Bugar dan Panjang Umur Nenek 102 Tahun, Rajin Lakukan 3 Hal Ini

Banyaknya keringat yang dihasilkan masih dianggap sebagai salah satu kriteria keberhasilan dalam berolahraga atau berolahraga. Semakin banyak keringat yang dihasilkan, semakin banyak pula lemak yang dibakar. Apakah ini benar?

Pakar kedokteran olahraga Dr. Andhika Raspati, SPKO mengungkapkan, keringat tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan olahraga. Menurut mereka, tidak ada korelasi antara jumlah keringat dan jumlah lemak yang dibakar dalam tubuh.

“Keringat nggak bisa jadi patokan. Apalagi di Jakarta, kita matikan bus, matikan AC, makan dengan sup, berkeringat ya?” kata dr Andhika saat ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (06/09/2024).

“Jadi bisa dibilang tidak bisa (keringat jadi parameternya).” Oh, keringat itu bagus. Artinya banyak lemak yang dibakar. Lemak pun ikut mencair, ‘Tidak mungkin seperti itu,’ lanjutnya. .

Dr Andhika mengatakan ada dua hal yang bisa dijadikan kriteria keberhasilan dalam olahraga atau olah raga. Ini dibagi menjadi parameter terukur dan tidak terukur.

Parameter terukur yang dimaksud adalah peningkatan performa saat latihan. Misalnya saja dengan menambah jarak lari dari lomba sebelumnya yaitu hanya 5 km, karena dengan latihan yang terus menerus, akhirnya Anda bisa menempuh jarak 10 km dengan lebih mudah.

Atau orang yang pergi ke gym, yang awalnya mengangkat barbel dengan beban 20 kg untuk gerakan bench press, hanya mampu melakukannya sebanyak 8 kali. Karena dengan latihan rutin, mereka mampu mengangkat beban seberat 20 kg.12 -15 kali berturut-turut berarti ada kemajuan,” ujarnya.

Pada saat yang sama, parameter yang tidak terbatas biasanya dirasakan dalam kebiasaan sehari-hari. Misalnya badan menjadi bugar, tidak mudah lelah, atau nyeri pinggang yang sering dialami tubuh sudah tidak terasa lagi.

Contoh lain yang mungkin dirasakan antara lain bangun lebih segar atau kesehatan mental lebih stabil dan lebih baik dalam mengelola stres.

“Awalnya kalau naik dua anak tangga, istirahat dulu di anak tangga pertama, lalu lanjutkan pendakian lagi. Sekarang bagaimana bisa tanpa istirahat? energinya lebih besar saat berolahraga,” ujarnya. Tonton video “Tips Olahraga yang Baik untuk Lansia” (avk/kna).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *