Jakarta –
PT Angkasa Pura II (Persero) selaku General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten kembali menerapkan standar protokol kesehatan dengan memasang alat pendeteksi demam untuk mencegah berjangkitnya virus Mpox atau apox.
Direktur Senior Komunikasi dan Hukum Cabang Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi mengatakan, pemasangan alat pendeteksi suhu tubuh ini merupakan langkah menambah jumlah otoritas bandara untuk mencegah ‘munculnya virus Mpox.
“Beberapa langkah proaktif telah kami terapkan untuk mencegah penyebaran virus Mpox di Bandara Soekarno-Hatta,” ujarnya, dilansir Antara.
“Kami bekerja sama dengan Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) dan berbagai pihak terkait, untuk memastikan seluruh penumpang yang masuk ke Indonesia telah melalui proses pemeriksaan menyeluruh dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.” katanya, dikutip Antara.
Holik mengatakan, untuk menghadapi ancaman penyebaran Mpox, Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai upaya bekerjasama dengan berbagai instansi terkait.
Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan seluruh potensi kasus Mpox dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat dan tepat.
Koordinasi intensif antara pihak bandara dan pemangku kepentingan lainnya memastikan adanya protokol pengobatan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga perawatan medis selanjutnya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk menemukan tersangka Mpox di area kedatangan internasional adalah dengan memisahkan penumpang yang dilaporkan bergejala dengan penumpang lain.
“Penumpang yang diduga terjangkit Mpox akan segera dirujuk ke ruang isolasi sementara yang telah disiapkan khusus di bandara. Di ruang isolasi ini, penumpang akan menjalani pemeriksaan kesehatan tambahan oleh tim medis yang selalu siaga 24 jam sehari. Penumpang tersebut dipastikan memiliki gejala yang mirip dengan penyakit cacar monyet,” jelasnya.
Bandara Soekarno-Hatta juga telah menyiapkan situs Mpox untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan dukungan langsung untuk mencegah dan menangani kasus. Selain itu, fasilitas pendukung juga ditambah dengan pemasangan thermal scanner di area kedatangan internasional Terminal 2 dan Terminal 3.
“Pemindai termal ini berfungsi mendeteksi suhu tubuh penumpang secara real time, sebagai salah satu upaya awal untuk mengidentifikasi gejala terkait Mpox,” lanjutnya.
“Saat ini terdapat 2 unit thermal scanner di Terminal 2 dan 4 unit di Terminal 3 yang letaknya strategis untuk memastikan seluruh penumpang internasional menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum melanjutkan proses kedatangannya,” pungkas Holik. Tonton video “Mpox dapat menyebabkan komplikasi serius” (jus/jus)