Jakarta –
Bandara-bandara di Inggris sedang kacau. Insiden tersebut membuat marah pimpinan maskapai, yang meminta pihak bandara untuk mengambil tanggung jawab.
Bos Ryanair Michael O’Leary sangat marah pada Selasa (9/10/2024) atas buruknya sistem di bandara Inggris, The Independent melaporkan. Ia bahkan menuntut pengunduran diri kepala departemen pengatur lalu lintas bandara.
O’Leary meminta Martin Rolfe untuk mengundurkan diri dan menginginkan seseorang yang lebih kompeten untuk mengambil alih. Pengumuman itu disampaikannya pada Minggu (8/9) setelah penerbangan dihentikan di Bandara Gatwick London karena kekurangan staf NATS.
Menurut situs FlightRadar24, 49 dari 51 penerbangan dibatalkan hari itu. Lebih tepatnya, saat itu pukul 03.00 hingga tengah malam. Masalah ini kemudian berdampak pada lebih dari 16.000 penumpang.
“Ryanair menyerukan kepada CEO NATS Inggris Martin Rolfe untuk mundur dan mengizinkan ATC Inggris mengoperasikan layanan secara efektif di mana maskapai penerbangan dan penumpang mempunyai hak untuk menunggu,” katanya.
“Jika dia tidak mau pergi, (menteri transportasi baru) Louise Hay harus memecatnya,” katanya.
Selain itu, sekitar 3.500 penumpang dalam 20 penerbangan menuju atau dari London Gatwick sejak Senin pagi juga dibatalkan.
Penumpang yang dibatalkan diberitahu bahwa hal itu disebabkan oleh pembatasan lalu lintas udara di luar kendali maskapai.
Menikmati serunya menjelajah rawa-rawa dengan Perahu Naga Palembang (wkn/msl)