Jakarta –
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Asosiasi Mitra Pengadaan dan Distribusi Indonesia (ARDIN), Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan penerapan keilmuan nasional kurang baik di dunia usaha, perekonomian dan dunia usaha menjadi biangnya. masalah.
Menurutnya, hal itu terlihat dari berbagai permasalahan seperti masalah perburuhan, konflik sosial, kerusakan lingkungan atau ketergantungan pada kelompok asing. Hal itu diungkapkannya usai menghadiri Konferensi Anggota Khusus Kadin Indonesia di Jakarta, Jumat (13 September 2024).
“Konferensi khusus anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini diikuti oleh banyak kalangan dan asosiasi, selain menunjuk anggota kelompok dari berbagai lembaga dunia usaha sebagai peserta Konferensi Nasional Perdagangan dan Industri India, banyak pula dibahas juga langkah-langkah yang diambil para pengusaha untuk mengatasi permasalahan perekonomian dengan melakukan reformasi berbagai bidang hukum, “teknis dan permodalan”. Tentu kita tidak boleh melupakan pentingnya menjadikan pendidikan nasional sebagai prioritas untuk mendasarkan program usaha pada kebutuhan ekonomi masyarakat. negara, dan tidak. berdasarkan efek jangka pendek,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (15/09/2024).
Bamsoet menilai menyatukan dunia usaha dengan nilai-nilai dan pengetahuan kebangsaan bukanlah ide yang kuat. Sebenarnya benang merah tersebut sudah ada sejak lahirnya UU No. 1 Tahun 1987 tentang Perusahaan Komersial dan Industri.
Kemudian pada bagian pendahuluan beliau menyampaikan bahwa pembangunan negara, khususnya pembangunan perekonomian, dicapai dengan mengembangkan iklim usaha yang sehat, meningkatkan perkembangan dunia usaha dan mendorong peluang bagi seluruh wirausaha. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
“Dalam konteks dunia usaha, nilai-nilai dan pengetahuan negara merupakan alat penting untuk mendorong para pelaku usaha mewujudkan kekuatan perekonomian nasional, meningkatkan daya saing dunia, dan melindungi kepentingan perekonomian negara. rumah penting bagi para pelaku usaha, dan mitra strategis Pemerintah untuk pembangunan perekonomian, berperan penting dalam penciptaan nilai-nilai kebangsaan dan pendidikan sebagai sumber etika bisnis,” kata Ketua DPR RI ke-20 ini.
Bamsoet menjelaskan pentingnya etika ekonomi dan bisnis dalam kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara dimana MPR mengeluarkan Ketetapan MPR VI pada tahun 2001 yang mengacu pada kondisi dunia nasional. Etika ekonomi dan bisnis agar prinsip-prinsip dan perilaku ekonomi dan bisnis dapat menghasilkan kondisi ekonomi dan nyata yang bercirikan persaingan yang benar dan sehat serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan ekonomi yang menafkahi rakyat.
“Etika ekonomi dan bisnis dapat mencegah kontrol, oligopoli, dan kebijakan ekonomi yang mengarah pada korupsi dan diskriminasi. Integritas, tanggung jawab, transparansi, keadilan, kejujuran, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, semuanya bersumber dari nilai-nilai dan pengetahuan kebangsaan,” ujarnya. menyimpulkan. ( accd/acd)