Jakarta –

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Rosanne Perkasa Ruslani sebagai Kepala Badan Penanaman Modal/Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Akbar Himawan Bukhari menyatakan keyakinannya kepada keduanya untuk segera memimpin kementerian masing-masing.

Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi karena beliau masih yakin kader Hebim akan masuk kabinet. Kedua, saya ucapkan selamat kepada Pang Bahlil dan Pang Rozan atas jabatan barunya, kata Akbar dalam siaran pers di Jakarta. pada Senin (19 Januari). /8/2024).

Akbar yang turut terlibat dalam proses serah terima tersebut menyatakan, ada tiga hal yang akan dilakukan Bahlil di posisi barunya.

Pertama, angkat oli dengan dongkrak. Yang kedua adalah bahan bakar gas cair (LPG). Ketiga, perbaikan di sektor logam dan batubara.

Berkat pengalaman Bahlil sebagai pengusaha dan menteri investasi, Akbar yakin ketiganya bisa tercapai. Apalagi ketiga unsur tersebut harus didorong demi kemajuan bangsa dan negara.

Menurutnya, jika ekstraksi minyak berhasil ditingkatkan, transportasi LPG terjalin, dan sektor minerba berhasil ditingkatkan, maka Indonesia akan mendapat berkah. Antara lain, pendapatan negara akan meningkat, dan subsidi energi dapat dialihkan ke sektor-sektor produktif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Meski begitu, Rozan dinilai bisa memberikan yang terbaik sebagai Menteri Investasi. Bahkan, dia yakin Kementerian Investasi akan melakukan akselerasi dengan cepat.

Ia menjelaskan, “Hebein, kita punya cara berkomunikasi yang unik. Tentu saja Bang Bahlil akan memberikan apa pun agar Bang Rozan bisa mendominasi.”

Selain komunikasi keduanya, Akbar yakin kekayaan pengalaman Rozan akan mencapai tujuan investasi.

Selain menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Ruzan juga menjabat Wakil Menteri BUMN dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Menurut dia, jika target investasi sebesar Rp 1,650 miliar tercapai maka multiplier effectnya akan sangat menguntungkan. Selain penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% tentunya bisa dicapai.

“Apa lagi yang kurang dari kita? Relasi bisnis Bang Ruzan patut dicontoh, baik nasional maupun internasional. Hanya waktu yang akan menentukan bagaimana sikap saudara-saudara kita,” jelasnya.

(HNES/HNES)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *