Bandung

Sebanyak 20 jurnalis asal Jakarta merasakan langsung sensasi menghadapi permainan legenda Persib Bandung. Seperti apa?

Cuaca di luar Batununggal pada Minggu (3/11/2024) pagi WIB sangat bersahabat. Embun masih membasahi rerumputan di lapangan sepak bola. Penjual sarapan pagi, pedagang hingga olahragawan mulai berbondong-bondong menyaksikan pertandingan persahabatan antara Seejontor FC dan Persib Legend.

Para pengiring Legenda Persib yang hadir cukup menakutkan dengan nama-nama seperti Tantan, Erlangga Sucipto, Suwita Pata, Cucu Hidayat, bahkan Erik Hidayat. Bahkan ada Djadjang Nurdjaman, mantan bintang dan pelatih Persija.

Begitu peluit panjang dibunyikan, para pemain Seejontor FC (SJFC) tak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menguasai bola. Para pemain SJFC yang terbilang lebih muda pun langsung agresif melawan pemain legendaris Persib tersebut.

Barisan pertama Legenda Persib juga memuat calon Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan (Kang Erwan). Komposisi pemain yang berusia 10-20 tahun lebih tua dari kami bebas dari pengawasan. Pertahanan lebih fokus pada Janur, Suwita Pata, dan Tantan yang menjadi kunci aman lini tengah Persib Legend.

Ketangkasan dan solidaritas antar lini para pemain SJFC menciptakan sejumlah peluang sebelum akhirnya mencetak gol pertama yang menyulut semangat. Namun bukan Maung Bandung yang tidak bisa mendikte permainan. Di bawah asuhan Janur, legenda Persib itu menunjukkan tajinya.

Ternyata kecepatan lari pemain berusia di atas 50 tahun cukup sulit untuk dipahami, dan umpan-umpan magisnya sulit dibaca. Barisan SJFC mulai terlihat kewalahan, Persibo Legend mencetak gol setelah 10 menit. Padahal, Kang Erwan yang diyakini hanya bermain sebentar sangat diperlukan di lapangan.

Alhamdulillah saya juga berhasil mencetak gol dari titik penalti, kata Kang Erwan usai pertandingan.

Kang Erwan total mencetak dua gol dalam skor akhir 4-2 dan kemenangan Persib Legend. Exco PSSI Jabar mengaku terkejut dengan kinerja SJFC.

Kang Erwan pun mengaku kewalahan di lapangan. Apalagi intensitas permainan meningkat dan pelanggaran sering terjadi.

“Terlihat dari kerja sama tim, Seejontor sering berlatih, untungnya masih ada Persib Legends yang bisa berlari,” kata Djadjang usai pertandingan.

Selain pertandingan persahabatan, kegiatan hari itu juga mencakup klinik pelatih dan hadiah jersey dan sepatu Mills.

Bermain sepak bola dalam suasana masyarakat Bandung sungguh luar biasa. Bandung masih sama seperti dulu, kata Sandi Firdaus, Presiden Seejontor FC.

Detikcom sendiri menyumbangkan dua pemain Seejontor FC pada laga ini: Isfari Hikmat dan Trypama Randra Laksmana.

“Saya senang membela Seejontor melawan legenda Persib. Saya tidak pernah membayangkan bisa satu lapangan dengan mereka. Luar biasa,” kata Randra kepada detikSport. (mrp/mentah)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *