Jakarta –

Mobil listrik bisa dikatakan masih baru di pasar Indonesia. Karena masih jarang digunakan, banyak pertanyaan yang muncul karena keberadaannya.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai baterai mengingat baterai merupakan bagian terpenting pada sebuah kendaraan listrik. Pertanyaannya, apa jadinya mobil listrik jika baterainya mati?

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut uraian mengenai aki Mobil Listrik termahal.

Baterai kendaraan listrik adalah bagian terpenting dan juga rapuh. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai nasib kendaraan listrik jika baterainya habis.

Kelemahan dari pertanyaan tersebut adalah harga aki mobil listrik sangat mahal dan masa pakainya sangat terbatas.

Bahkan ada yang mengatakan lebih baik membeli mobil baru daripada memperbaiki atau mengganti aki mobil listrik karena lebih mahal.

Wajar jika pertanyaan tersebut muncul mengingat mobil listrik masih banyak ditemui di Indonesia dan usia mobil tentunya menjadi pertimbangan penting bagi konsumen terhadap usia baterai listrik.

Oleh karena itu, sebelum menjawab pertanyaan ini, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa lama daya tahan baterai mobil listrik.

Menurut Hyundai Motors, masa pakai baterai mobil listrik terbatas, rata-rata umur baterai mobil listrik adalah 10 tahun.

Namun bukan berarti setelah jangka waktu tersebut baterai akan cepat mati dan tidak bisa digunakan, hanya saja performa atau umur baterai akan menurun, misalnya dari 100 persen menjadi 80 atau 70 persen.

Itu juga tergantung dari pemakaiannya, jika pemiliknya bisa menggunakan dan merawat aki listrik dengan baik maka bisa bertahan lama. Bagaimana jika umur aki tersebut benar-benar habis?

Menanggapi hal tersebut, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan, tidak menutup kemungkinan sebagian besar mobil listrik murah akan menjadi rongsokan.

Namun berbeda dengan mobil listrik mahal yang bisa digunakan kembali karena baterainya diganti dengan modul baru yang disediakan APM.

Yannes juga menjelaskan, dengan kondisi saat ini, ketika perkembangan kendaraan listrik di pasar masih baru, tidak menutup kemungkinan ketika aktivitas pasar kendaraan listrik membaik, asumsi tersebut akan terbantahkan.

Ia juga menambahkan prediksinya mengenai segmentasi pasar baru di bidang baterai kendaraan listrik terbarukan.

Hal ini menjadi menarik mengingat keterbatasan dan kelangkaan baterai kendaraan listrik di Indonesia

Berdasarkan uraian yang disampaikan, kendaraan listrik berpotensi menjadi barang sekali pakai jika baterainya rusak atau terjatuh.

Hal ini juga perlu ditegaskan dalam kondisi saat ini dimana baterai mobil listrik masih terbatas dan mahal.

Sedangkan baterainya sendiri mampu bertahan hingga 10 tahun, setelah itu masih bisa digunakan, hanya saja performanya menurun. Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, mungkin mobil listrik masih bisa menjadi pilihan bagi Anda para pembuat mesin. Tonton video “Jokowi Hadiahkan Mobil Listrik ke SMKN 1 Rangas Mamuju” (inf/inf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *