Jakarta –

Mendengkur dianggap sebagai gangguan tidur yang umum dan tidak berbahaya. Namun, mendengkur juga bisa menjadi gejala penyakit serius.

Gangguan ini tidak hanya berdampak pada kualitas tidur, namun juga berdampak pada kesehatan jantung, termasuk risiko gagal jantung.

Dikutip dari Healthline, mendengkur bukan sekadar gangguan kebisingan. Kondisi ini bisa jadi merupakan gejala sleep apnea yang menyebabkan pernapasan terhenti saat tidur, meski tidak semua pendengkur mengalami gangguan tersebut.

Bagi penderita sleep apnea, mendengkur dapat meningkatkan risiko kondisi serius seperti gagal jantung.

Gagal jantung, juga dikenal sebagai gagal jantung kongestif, adalah kondisi kronis dan progresif yang memerlukan perawatan medis. Kondisi ini berkembang ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Salah satu faktor risiko gagal jantung adalah sleep apnea, suatu kelainan di mana pernapasan berhenti berulang kali saat tidur.

Ada dua jenis utama apnea tidur: 1. Apnea tidur obstruktif (OSA)

Jenis ini sangat umum dan dapat menyebabkan gagal jantung, tekanan darah tinggi, aritmia dan stroke2. apnea tidur sentral (CSA)

Yang lebih jarang terjadi, kondisi ini terjadi ketika otak gagal mengirim sinyal ke otot pernapasan, meski mendengkur sering kali dikaitkan dengan CSA.

Tidak semua kasus mendengkur dikaitkan dengan peningkatan risiko gagal jantung. Namun, mendengkur yang kronis dan keras bisa menjadi tanda sleep apnea. Karena sleep apnea berkaitan erat dengan gagal jantung dan komplikasi serius lainnya, penting untuk mengidentifikasi penyebab mendengkur.

Apnea tidur obstruktif (OSA) menyebabkan masalah pernapasan yang berlangsung hingga 20-30 napas per jam saat tidur. Kondisi ini menurunkan jumlah oksigen dalam darah, menyebabkan otak terbangun dan merangsang tubuh untuk bernapas dalam-dalam.

Meski korbannya mungkin tidak menyadarinya, kejadian ini bisa terjadi ratusan kali dalam semalam.

Peningkatan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin saat gangguan tidur dapat meningkatkan risiko gagal jantung, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung. Selain itu, guncangan terus-menerus yang timbul menyebabkan tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular.

Kurang tidur yang berulang-ulang dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara umum, termasuk fungsi jantung. Tonton video “Video: Pentingnya Pemeriksaan Jantung Rutin bagi Anissa Bohn” (atas/atas).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *