Jakarta-
Segera minuman kemasan (MBDK) akan menjadi topik intinya. Ini konsisten dengan masalah Hukum Presiden 2025 (Keppes) pada Program Persiapan Peraturan Pemerintah 2025.
Dalam hukum presiden secara keseluruhan, pemerintah akan mempersiapkan peraturan pemerintah (PP) yang mengatur tarif pajak MBDK. PP pada biaya MBDK Point adalah salah satu dari 23 pps yang dirancang oleh pemerintah tahun ini. Semua PP yang termasuk dalam hukum presiden akan ditentukan dalam waktu satu tahun.
Kediktatoran hukum presiden kedua mengatakan, “Sebagaimana disebutkan dalam kediktatoran pertama, program persiapan peraturan pemerintah diputuskan selama setahun.”
Selain itu, pemrakarsa peraturan adalah Kemenkeu berdasarkan pada tahun 1995 Number 11 dari UU 7 UU 7, yang telah direvisi beberapa kali sehubungan dengan harmoni aturan perpajakan.
Beberapa tingkat zat yang akan dibahas melalui PP. Pertama -tama, tingkat minuman dengan pajak konsumsi. Kedua, seseorang yang membayar pajak dan bertanggung jawab atas pajak konsumsi.
Melalui pajak konsumsi ketiga dan pembayaran pajak konsumsi. Keempat, fasilitas tidak dikumpulkan dan tidak dibebaskan. Penugasan kelima dari pendapatan pajak konsumsi minuman dengan kemasan. Keenam, pengembalian pajak konsumsi. Ketujuh, lisensi dan larangan.
Sebagai tanggapan, Gapmmmi, ketua Gapmmmi, mengatakan bahwa partainya sedang bersiap untuk menyarankan proposal kepada pemerintah. Proposal ini akan menyesuaikan tujuan pemerintah untuk mengurangi biaya kesehatan dan mengatasi penyakit non -komunikasi (PTM).
Adhi mengatakan pada AFP Jumat (2002/2024), “Kami sedang mempersiapkan proposal untuk menggantikan tujuan pemerintah untuk mengatasi PTM dan mengurangi biaya kesehatan.”
ADHI juga akan berdiskusi dengan pemerintah setelah menyelesaikan proposal. Dia bahkan berencana untuk bertemu dengan Departemen Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kesehatan. Dia menekankan bahwa partainya akan terus mereformasi dan pendidikan kepada konsumen di masa depan.
“Kami masih berdiskusi dengan pemerintah (berencana untuk bertemu dengan Treasury dan Treasury). Kami mencoba untuk mereformasi dan mendidik pendidikan konsumen melalui produk mamin (makanan dan minuman),” tambahnya. . (RRD/RRD)