Jakarta –
Penduduk Kepulauan Balearic Spanyol sudah muak dengan turis nakal. Saat ini wisatawan tidak boleh meminum alkohol hingga mabuk dan tidak boleh berhubungan seks di mana pun.
Tampaknya banyak wisatawan yang berlibur ke dua pantai indah Mallorca dan Ibiza yang tidak bertanggung jawab dan berbuat seenaknya. Dari mabuk di jalan hingga yang terburuk, berhubungan seks di luar ruangan.
Pemerintah kota menilai penyebab tindakan wisatawan tersebut adalah karena wisatawan terlalu leluasa membeli dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Pada tahun 2020, pemerintah Kepulauan Balearic juga memperketat aturan pembelian dan konsumsi minuman beralkohol. Wisatawan yang tiba di kawasan tersebut hanya dapat membeli minuman beralkohol di toko yang memiliki izin dan izin negara.
Selain itu, penjualan minuman beralkohol atau minuman beralkohol hasil sulingan (spirit) tidak boleh melanggar aturan yang telah ditetapkan. Ya, penjualan alkohol dibatasi antara pukul 21.30 hingga 08.00 waktu setempat.
Menurut Euronews, peraturan tersebut sepenuhnya melarang penjualan alkohol pada malam hari di beberapa lokasi, seperti Llucmajor di Mallorca, Palma dan Calvia (Magaluf), serta San Antonio di Ibiza.
Toko swalayan juga dilarang menjual minuman beralkohol, kecuali di lokasi yang khusus ditunjuk untuk itu oleh pemerintah. Selain itu, pihak berwenang melarang kapal pesisir berlayar dalam jarak satu mil dari tujuan tersebut. Di kawasan ini, kapal juga dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang.
Denda karena melanggar aturan bervariasi antara 500 dan 1.500 euro (8 hingga 26 juta) dan jika Anda melanggar dan mengganggu ketertiban, Anda dapat didenda hingga 3.000 euro (sekitar 52 juta rupiah).
“Tahun demi tahun, terdapat laporan mengenai perilaku tidak beradab yang dilakukan oleh wisatawan (muda), yang telah menimbulkan kekhawatiran mendalam di sektor perhotelan dan pemerintah terkait dengan warga negara lainnya,” demikian isi laporan tersebut.
Seperti dikutip Sky News, Wali Kota Palma Jamie Martinez mengatakan salah satu tujuan penerapan keputusan ini adalah untuk memperbaiki sikap wisatawan yang tidak bertanggung jawab dan arogan. Aturan ini akan tetap berlaku hingga 31 Desember 2027.
Dewan Kota Palma berharap setelah tahun ini perilaku wisatawan dapat diubah dan tidak diperlukan lagi peraturan seperti itu.
Aturan ini menjadi kontroversial. Para pengusaha mengkritik kebijakan tersebut. Dengan membatasi penjualan minuman beralkohol, wisatawan diyakini tidak akan lagi melirik destinasi Mallorca dan Ibiza, dan lebih memilih destinasi wisata dibandingkan tempat lain yang tidak melarang alkohol.
Namun ada juga yang mendukung aturan tersebut. Menurut salah satu pemilik restoran Casa Diego di Magaluf, Sergio Taltavul, kebijakan tersebut sangat tepat. Ia mengatakan wisatawan yang berkunjung ke kawasan itu seenaknya memperlakukan pulau itu sebagai surga.
“Ini sangat buruk, ini ada hubungannya dengan pesta dan budaya minum. Kebanyakan wisatawan memperlakukan pulau ini dengan sangat buruk, saya melihat pulau ini telah terdegradasi selama bertahun-tahun”, dikutip Daily Mail.
Saksikan video “Liburan seru dengan aktivitas sehat bersama warga kota Malang” (fem/fem)