Jakarta –
Pebasket putri Aljazair, Imane Khelif, disebut-sebut sebagai seorang “laki-laki”. Perdebatan ini terjadi usai pertandingannya melawan Angela Carini dari Italia di Olimpiade Paris 2024.
Pada tahun 2023, Khelif gagal dalam tes kualifikasi gender di Piala Dunia. Usia 25 tahun belum memenuhi syarat karena tidak mematuhi aturan terkait Asosiasi Tinju Internasional (IBA) atau Federasi Tinju Dunia.
IBA melarang atlet dengan kromosom XY pria untuk berkompetisi di kelas putri. Namun, Khelif kini diperbolehkan bertarung oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional sesuai pedoman yang ada.
Salah satunya adalah atlet dengan perbedaan perkembangan seksual (DSD) atau perbedaan gender. Kondisi tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh Khelif. Apa itu DSD?
Diposting oleh situs Cleveland Clinic, Differences in Sexual Development (DSD) atau perbedaan perkembangan seksual merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang memiliki ciri-ciri keduanya.
Ciri-ciri tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kromosom, gonad (ovarium atau testis) atau genital. Hal ini dapat terjadi pada saat lahir, pada usia dewasa atau pada usia dewasa.
Contohnya adalah orang yang lahir dengan: Kromosom laki-laki (XY) tetapi alat kelaminnya mirip perempuan (genitalia). Hal ini dapat menyebabkan alat kelamin tampak berjenis kelamin laki-laki, perempuan atau campuran kedua organ tersebut namun berbeda kromosom. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan saat dewasa sehingga menyebabkan DSD
Ada banyak alasan mengapa seseorang terlahir dengan DSD, di antaranya:
1. Mutasi genetik (perubahan)
Diantaranya adalah mutasi genetik yang diturunkan dari orang tua kandung kepada anak, dan mutasi genetik atau mutasi yang terjadi karena sebab yang tidak diketahui.
2. Masalah perkembangan pada masa perkembangan janin
Hal ini bisa terjadi jika kondisi tubuh tidak fit.
3. Defisiensi hormon
Hal ini terjadi ketika anak tidak memproduksi cukup hormon atau tidak memberikan respons yang diharapkan. Hal ini juga dapat terjadi ketika faktor lain menghalangi produksi hormon, seperti kurangnya aliran darah ke testis atau ovarium.
4. Adanya hormon atau obat tertentu selama kehamilan
Ini dapat mencakup hal-hal seperti penghambat testosteron.
Berikutnya: Gejala umum pada penderita DSD
Saksikan video “Sertifikat Halal Okko Roti Dicabut!” (sao/kna)