Jakarta –

Read More : Ahli Kotoran di Jepang, Pup-nya di Hutan Belakang Rumah

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki kapasitas untuk membuat kebijakan yang lebih inovatif, memahami infrastruktur smart city, dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

Oleh karena itu, ASN juga harus bisa memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Plt Kepala Badan Administrasi Negara (LAN) Mohamed Tawfiq mengatakan Badan Administrasi Negara sebagai pengambil kebijakan dan pelayan masyarakat mempunyai peran penting dalam proses transformasi digital. Oleh karena itu, ditegaskan bahwa setiap Badan Administrasi Negara harus menguasai digital yang mumpuni keterampilan, dan memiliki pola pikir digital untuk mendukung keberhasilan transformasi digital.

“Transformasi digital ini akan menjadi faktor pemungkin yang mampu menghidupkan kembali ekonomi digital yang diharapkan dapat menyumbang 20 persen terhadap PDB. Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dengan penetrasi digital yang sangat besar,” ujarnya siaran pers Jumat (25/10/2024) “hampir 80 persen dari 280 juta penduduk Indonesia.”

Ia juga menambahkan, transformasi digital merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk mendukung peningkatan kualitas reformasi birokrasi di Indonesia, sehingga melalui kerja sama dan kerja sama tersebut diharapkan ASN siap mendukung percepatan transformasi digital.

Bekerja sama dengan TBI, Apolitik akan mengembangkan dan menyampaikan modul pelatihan tentang AI dan tata kelola digital, serta memfasilitasi peluang pembelajaran sejawat yang disesuaikan dengan kebutuhan pegawai ASN di Indonesia.

Shohaila F., Country Director Tony Blair Institute for Global Change (TBI) di Indonesia, mengatakan: Hakim menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada Tony Blair Institute untuk merancang dan memfasilitasi “Program Kampus Kecerdasan Buatan Pemerintah”.

“Dampak dari pembelajaran modul ini sangat besar, apalagi pegawai ASN merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik bagi penduduk Indonesia yang berjumlah 280 juta jiwa. Agar Indonesia cepat menjadi negara maju dan sejahtera, maka roda pelayanan publik kita harus dipastikan berjalan dengan baik diperkuat,” kata Shuhaila. Mesin dengan keterampilan digital dan kecerdasan buatan kelas dunia.”

Government AI Campus Indonesia adalah program pelatihan yang dirancang khusus oleh TBI dan Apolitik di Indonesia. Kerja sama ini merupakan wujud visi LAN untuk menjadi lembaga pendidikan kelas dunia dan mewujudkan pemerintahan kelas dunia di Indonesia.

Platform digital Apolitik telah memberdayakan lebih dari 200.000 pegawai pemerintah di lebih dari 170 negara, dan memiliki kehadiran yang signifikan di Asia, termasuk Filipina, India, dan Singapura. Kursus apolitik dirancang khusus untuk menghasilkan pelatihan kelas dunia yang disesuaikan dengan latar belakang dan kebutuhan masing-masing negara di berbagai sektor, termasuk urbanisasi, layanan kesehatan, dan ketahanan iklim.

“Tidak ada keraguan bahwa AI dan digitalisasi memiliki potensi besar untuk mentransformasi pemerintahan, meningkatkan layanan publik, dan mendorong inovasi secara lebih luas. Kami bangga dapat bermitra dengannya LAN-RI dan TBI akan mempersiapkan seribu pegawai negeri Indonesia untuk melakukan hal ini. “Memimpin di era kecerdasan buatan,” kata Pooja Warrier-Hamilton, kepala kemitraan non-politik.

Acara diakhiri dengan lokakarya bertajuk “Artificial Intelligence in Southeast Asian Government” yang dibawakan oleh Head of Partnerships TBI APAC Astrid Ditta sekaligus Technology Partner di Alpha JWC Ventures dan Artificial Ray Program Director Frederick Diajadinata. Lebih dari 1.100 peserta menyaksikan penandatanganan MoU dan mengikuti lokakarya di Jakarta dan online.

Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang “Program Kampus Kecerdasan Buatan Pemerintah” di Kantor LAN oleh (Plt) Ketua LAN Dr. Muhammad Tawfiq, Badan Pemberantasan Narkoba; Direktur TBI Indonesia Shohaila F. bijak; dan CEO Kemitraan Politik, Pooja Warrier-Hamilton.

MOU ini menjadi landasan penting dalam pengembangan staf ASN yang adaptif dan fleksibel guna memenuhi kebutuhan Visi Emas Indonesia 2045, antara lain pemberian materi pelatihan dasar-dasar AI bagi ASN. (kilo/kilo)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *