Jakarta –

DPP Indonesia Ship Owners Association (INSA) bersama Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Siddharto Reza Suryodipuro menggelar pertemuan dengan perwakilan duta besar negara-negara Asia. Langkah ini diambil dalam upaya memperkuat kerja sama sektor maritim dan pelayaran di tingkat regional.

Pejabat senior dan perwakilan duta besar yang hadir dalam acara tersebut antara lain negara-negara seperti Jepang, Tiongkok, Australia, India, Singapura, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, dan Duta Besar UE untuk ASEAN.

Berbicara pada kesempatan tersebut, Ketua INSA Theo Lekatompesi mengatakan bahwa Asia merupakan pembuat kapal terbesar dan produsen pelaut terbesar di dunia dan mengangkut lebih dari 53% kargo dunia. Namun potensi besar tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh negara-negara di kawasan Asia.

“Asia adalah lautan yang tertidur. Saatnya untuk bangkit bersama dan menjadi mesin perubahan di lautan dunia. Dengan sumber daya dan kekuatan yang kami miliki, kami dapat memberikan banyak manfaat bagi negara dan masyarakat Asia,” kata Teo. Teks tertulis dikutip Minggu (16/06/2024).

Oleh karena itu, kerja sama penting untuk memperkuat sektor maritim di Asia. Konferensi ini diharapkan menjadi langkah awal dari serangkaian rencana besar untuk memperkuat kerja sama di bidang kelautan, dan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah signifikan.

“Kemitraan ini tidak hanya untuk memperkuat sektor maritim Indonesia, tetapi juga untuk mengembangkan industri maritim di Asia secara keseluruhan. Sebagai Ketua FASA dan ASA, saya melihat potensi besar dalam kolaborasi lintas batas untuk menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan,” kata Presiden INSA Carmelita. Hartut.

Carmelita Hartoto mengatakan, kerja sama masa depan di bidang maritim antara Indonesia dengan negara-negara Federation of ASEAN Shipping Association (FASA) dan Association of Asian Ship Powers (ASA) harus semakin erat, terutama dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi negara-negara Asia. industri pengiriman. sehingga pelayaran Asia menjadi mitra internasional yang dapat diandalkan.

Untuk itu, kata dia, diperlukan dukungan semua pihak, baik Kementerian Luar Negeri dan pejabat senior, serta perusahaan pelayaran milik negara di Asia, untuk menciptakan win-win partner.

“Kerja sama Indonesia dengan negara tetangga semakin diperlukan untuk menjaga lingkungan bisnis pelayaran Asia di tengah ketidakpastian global saat ini,” ujarnya.

Potensi kerja sama Indonesia dengan negara-negara Asia lainnya antara lain di bidang lingkungan hijau dan energi di sektor pelayaran. Kerja sama maritim antara Indonesia dan negara-negara Asia merupakan langkah strategis untuk menyikapi aktivitas internasional dan memanfaatkan potensi besar sektor maritim. (shc/das)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *