Jakarta –

Read More : Nvidia Pamer Penampakan GPU RTX 50

Tugas ibu adalah memberikan ASI untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. ASI secara alami mengandung banyak hal baik seperti vitamin, protein, lemak, karbohidrat dan mineral penting lainnya.

Ketua Kelompok Menyusui Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K) mengatakan, selain memberikan ASI, juga harus terjalin kedekatan emosional antara anak dan ibu. Kedekatan emosional ini dapat tercipta pada salah satu kesempatan ibu memberikan ASI melalui pemberian ASI langsung.

“Nasihatnya tetap berlaku untuk menyusui, karena menyusui tidak sekedar memberikan ASI. (Kedekatan emosional) itu sangat penting dan ASI segar jauh berbeda dengan ASI beku yang sudah diolah, tentunya ASI segar lebih baik,” ujarnya. . kata dr Nahomi kepada detikcom, Kamis (16/05/2024).

“Menyusui adalah hubungan antara ibu dan anak. Kalau ada yang ‘asah asih feeding’ dalam kesehatan anak, semua itu bisa kita capai langsung melalui ASI,” lanjutnya.

Dokter Nahomi pun memberikan jawabannya mengenai cara ASI yang saat ini sedang banyak dibicarakan di media sosial. Menurutnya, IDAI tidak menganjurkan hal tersebut karena belum ada teknologi pengolahan yang aman di Indonesia, dikhawatirkan ASI akan lebih banyak mengandung bakteri.

“Yah, kita masih belum tahu amannya apa, mungkin teknologi sudah maju, tapi kalau (ASI) harus diberikan kepada anak, terutama anak di bawah satu tahun, di bawah enam bulan, sebaiknya diberikan kepada anak. . aman banget,” tegasnya.

Jadi, untuk saat ini IDAI masih menganjurkan agar ibu yang menyusui anaknya menggunakan cara tradisional, yakni ASI langsung.

“ASI yang tepat masih nomor satu. Kita perlu memiliki pola pikir bahwa menyusui langsung lebih baik. Yang perlu diingat, menyusui bukan sekadar memberikan ASI, itu yang utama,” pungkas dr Naomi. Simak penjelasan IDAI tentang serunya membuat susu bubuk (kna/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *