Jakarta –
Para pemain Manchester City bersatu dalam menyebut Arsenal sebagai “seni gelap” yang bertujuan memperlambat waktu. Statistik menunjukkan bahwa London Cannon memang yang terbaik!
Usai hasil imbang 2-2 Manchester City melawan Arsenal akhir pekan lalu di Liga Inggris, para pemain City sangat marah. Bernardo Silva, misalnya, bahkan mengatakan bahwa dialah satu-satunya tim yang bermain sepak bola.
“Hanya ada satu tim yang ingin bermain sepak bola.
“Mereka sangat pandai memperlambat. Tujuan mereka cenderung gagal, jadi kita harus mengendalikan emosi. Bukan hanya kali ini, mereka sudah melakukannya berkali-kali,” ujar pemain lokal lainnya, John Stones.
Statistik menunjukkan Arsenal tercatat sebagai favorit bertahan di Liga Inggris. Jumlah ini didasarkan pada tendangan sudut, tendangan bebas, tekel, penyelamatan, penalti, sapuan dan gol.
Jika digabungkan seluruh kategori tersebut, The Gunners membutuhkan rata-rata 33,5 detik setiap kali memulai kembali pertandingan!
Begitu pula dengan gulat, David Raya rata-rata membutuhkan waktu 40 detik per ronde. Itu 3,5 detik lebih lama dari rival terdekatnya, Ipswich, yang 36,5 detik. Sebagai perbandingan, Guglielmo Vicario dari Tottenham rata-rata hanya membutuhkan 17,4 detik untuk mencetak gol.
Sedangkan tim yang paling sedikit menunda waktu adalah Liverpool dengan rata-rata 23,8 detik per pertandingan.
Tonton videonya: Arsenal benar-benar mengalahkan Manchester City di waktu penalti
(af/teluk)