Jakarta –
Asosiasi Vapers Swasta Indonesia (APVI) telah mengeluarkan pernyataan terkait komitmen industri tembakau lainnya di Indonesia. Salah satunya adalah buah anggur hanya dijual kepada orang dewasa.
Pelaku perdagangan dan asosiasi konsumen produk tembakau lainnya melontarkan pernyataan mengenai gerakan bebas TAR pada Asia-Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu. APHRF merupakan forum diskusi isu pengurangan dampak buruk tembakau di Asia dan Pasifik.
Pernyataan ini merupakan komitmen masyarakat untuk memastikan produk tembakau pelengkap, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan, digunakan semaksimal mungkin oleh perokok dewasa. Masalahnya adalah banyak perokok tidak bisa berhenti. Asosiasi tersebut menekankan bahwa produk tersebut ditujukan untuk digunakan oleh perokok dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Deklarasi Gerakan Bebas TAR memuat tiga poin. Pertama, komitmen menjual produk tembakau lainnya kepada perokok dewasa.
Garindra Kartasmita, Sekretaris Jenderal Asosiasi Vapor Swasta Indonesia (APVI), menegaskan pihaknya akan memastikan produk dijual kepada perokok dewasa, bukan anak di bawah umur, bukan perokok, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Garindra seperti dikutip, Rabu (17/7/2024): “Kami memastikan seluruh anggota komunitas kami mengikuti peraturan terkait terkait penjualan produk ini.”
Sebagai himpunan pelaku usaha, Garindra menjamin kualitas produk yang diproduksi dan didistribusikan kepada konsumen. Ini merupakan komitmen kedua Persatuan Produsen dan Konsumen. Produk tembakau lainnya yang beredar di pasaran melalui proses pengendalian kualitas yang ketat untuk memenuhi standar keamanan sebagai bentuk perlindungan konsumen.
Dia berkata: Kami akan melanjutkan upaya kami untuk meningkatkan kualitas produk melalui inovasi dan penelitian yang berkelanjutan.
Komitmen ketiga adalah pendidikan dan informasi. Ketua Umum Asosiasi Kertas Indonesia (AVI) Johan Sumantri mengatakan, pihaknya dan APVI bersama-sama memberikan informasi yang tepat dan akurat kepada masyarakat mengenai penggunaan produk tembakau. AVI siap bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya dalam bidang pendidikan dan informasi tentang produk tembakau alternatif.
“Informasi yang dibagikan berdasarkan bukti ilmiah dan penelitian terkini,” kata John. Kami percaya bahwa orang-orang yang berpendidikan dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai penggunaan produk ini.”
Setelah Garindra dan Yohan menyampaikan tiga janji, TAR menandatangani Deklarasi Gerakan Bebas yang disaksikan oleh narasumber pada pembicaraan APHRF 2024, termasuk perwakilan dari Departemen Industri Minuman, Produk Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Nograha Prassetya. dan Kepala Perwakilan Direktur Perpajakan Direktorat Jenderal Bea dan Pajak Kementerian Keuangan, Profesor Hari Prestio dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sekretaris AVI Wiranta Eko Indra Putra dan Ketua. Bagian produksi APVI Eko Prio.
“Melalui pernyataan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi bahaya rokok dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat Indonesia,” kata Johan (Das/Das).