Jakarta –
Di tengah kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI), banyak karyawan yang mengkhawatirkan masa depan karier mereka. AI yang semakin canggih dan mampu melakukan banyak tugas manusia telah menimbulkan pertanyaan tentang relevansi keterampilan manusia di masa depan.
Nelul Huda, ekonom dan direktur ekonomi digital Center for Economic and Legal Studies (Celios), mengungkapkan banyak pekerjaan yang bisa digantikan oleh kecerdasan buatan. Namun keberadaan manusia tetap diperlukan.
“Kita tidak bisa menutup mata. AI akan menggantikan pekerjaan manusia. Tapi kita tetap membutuhkannya. Pengembangan AI juga harus datang dari pihak yang memerintahkannya menjadi kecerdasan buatan,” kata Nelul di Jakarta.
Ia mengatakan kehadiran kecerdasan buatan menciptakan lapangan kerja baru. Hanya saja tantangan baru muncul di saat yang bersamaan. “Jangan sampai muncul lapangan kerja baru, malah akan datang tenaga kerja asing,” kata Nelul.
Jadi beliau mengingatkan kita untuk meningkatkan kemampuan kita. Agar tidak tergerus oleh kecerdasan buatan dan tenaga kerja asing, “kita harus siap menjadi sumber daya manusia yang terampil. Ketika lapangan kerja hilang karena kecerdasan buatan, muncul lapangan kerja baru, tapi diisi dengan tenaga kerja asing. Ayo berangkat,” kata Nelul. .
Di dunia yang didominasi oleh kecerdasan buatan, kemampuan berkomunikasi dengan mesin menjadi semakin penting. Oleh karena itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Vamenkominfo) Nezar Patria membutuhkan keahlian dalam menciptakan sinyal.
Sinyal sebenarnya menentukan efektivitas AI generatif. Perintah yang dirancang dengan baik dapat memungkinkan AI memberikan jawaban yang relevan, akurat, dan inovatif.
“AI generatif akan membaca sinyal yang tercipta dan beradaptasi dengan impuls yang diberikan,” kata Nezer.
Menurut Wamenkominfo, memberikan sinyal yang baik bukanlah hal yang sederhana. Ada pengetahuan dalam segala hal dan untungnya saat ini mudah dipelajari melalui kursus online. “Siapa pun yang pandai memberi sinyal akan lebih mahir dalam menggunakan AI,” tutup Nezer. Tonton video “Rise 2024 Google siap membekali 9 ribu mahasiswa baru dengan keterampilan AI” (afr/afr)