Jakarta –
Read More : DPR Panggil Influencer Kosmetik Bahas Perlindungan Konsumen, Ada Doktif
Migrasi Bisphenol A (BPA) ke dalam makanan seringkali dikaitkan dengan risiko kesehatan. Masih ada kekhawatiran bahwa paparan BPA dapat menyebabkan kanker dan kemandulan.
Apa yang terjadi pada tubuh jika BPA masuk ke dalam tubuh? Ahli gizi klinis Dr. Karin Wiradarma, M Gizi, SpGK menjelaskan, tubuh sebenarnya mampu menghilangkan BPA dari dalam tubuh.
Saat BPA masuk ke dalam tubuh, 90 persennya dinonaktifkan oleh hati. Ketika kandungan BPA hilang, Itu tidak berpengaruh pada tubuh.
Misalnya jika BPA tidak berfungsi. Misalnya, Tidak menimbulkan efek hormonal dan lainnya. )
Tanpa aktivitas, tubuh mengeluarkan 90 persen kandungan BPA seperti yang pernah dilakukan hati. BPA nanti berkeringat, Dikeluarkan melalui urin dan feses.
Dr Karin mengatakan bahwa semakin tua usia Anda, semakin baik fungsi hati Anda untuk mengeluarkan BPA. Jumlah BPA yang tersisa di dalam tubuh akan jauh dari batas aman.
Dr Karin mengatakan batas migrasi BPA yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) tidak lebih dari 0,6 bpj (600 mikrogram/kg).
Dr Karin mengatakan penyebab kaitan BPA dengan kanker belum diteliti. Penelitian yang dilakukan selama ini masih dikaji dan hanya dilakukan pada hewan percobaan.
“Karena penelitiannya belum dilakukan, hanya pada hewan, penelitian uji coba, studi observasional, jadi penyebabnya pada manusia tidak,” kata dr Karin.
“Oh, Itulah yang terjadi pada kanker masa kanak-kanak. Konten BPA tinggi; Kita harus melihat hal-hal lain yang bisa menyebabkan kanker,” ujarnya. Tonton video “BPOM Kini Wajibkan Air Minum Dalam Kemasan BPA” (avk/up).