Jakarta –
Potret peran aktif PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) menuju pertumbuhan ekonomi inklusif diwujudkan melalui dukungan nyata perusahaan terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia, termasuk pengusaha perempuan.
Hal ini terlihat dari mayoritas UMKM Sampoerna adalah perempuan yang mendapat dukungan komprehensif melalui program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) di seluruh Indonesia.
Komitmen ini sejalan dengan salah satu tujuan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pemberdayaan perempuan pengusaha. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop UKM), jumlah usaha kecil dan menengah nasional tercatat sebanyak 65 juta UMKM. Dari jumlah tersebut, 64 juta merupakan usaha mikro, dan 60% dari usaha mikro tersebut dimiliki dan dijalankan oleh perempuan.
Direktur Sampoerna Elvira Lianita menjelaskan komitmen Sampoerna untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, salah satunya melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan komprehensif bagi UMKM yang mayoritas merupakan pengusaha perempuan.
Partisipasi perempuan pengusaha di sektor UMKM tidak hanya sebagai pemilik dan pengelola usaha, namun juga berperan dalam pemberdayaan komunitas lokal melalui jaringan dan kolaborasi antar perempuan. Hal ini juga membantu memberdayakan perempuan untuk menjadi lebih kompetitif.
“Sebagian besar anggota SETC dan SRC adalah perempuan. Para perempuan pengusaha ini tidak hanya mengembangkan usaha untuk diri mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inklusif dan mendukung bagi perempuan pengusaha lainnya,” jelas Elvira dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/7/2024).
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam waktu dekat, Sampoerna akan menjadi tuan rumah Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia pada tanggal 22 Juli 2024 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Acara ini juga digelar untuk merayakan perjalanan Sampoerna menuju pertumbuhan bersama para pemangku kepentingan, khususnya pelaku UMKM.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 1000 UMKM binaan Sampoerna melalui program SETC dan SRC. Acara yang bertemakan “Dukungan UMKM Berkelanjutan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Untuk Indonesia Maju” ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta UMKM untuk memperluas pengembangan usaha, networking dan aksesnya ke pasar global. tingkat.
Harapannya, para pelaku UMKM Indonesia dapat semakin tangguh dan maju bersama memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, ujarnya.
UKM yang mengikuti kegiatan ini adalah mereka yang berhasil mengembangkan usahanya atau disebut juga ‘klasifikasi’. Ada seorang pemilik toko kelontong SRC yang mampu mengembangkan usahanya dan menciptakan lapangan kerja. Ada pula pemilik UMKM yang berhasil “memecahkan telur” hingga produknya diakui dunia internasional.
Elvira melanjutkan, UMKM People Festival Untuk Indonesia merupakan kesempatan baik bagi para peserta UMKM untuk meningkatkan jaringan, meningkatkan motivasi dan semangat juang untuk menjadi lebih baik.
“Selain itu, peningkatan kesadaran melalui pelatihan dan diskusi panel oleh para ahli dan pemerintah juga tidak kalah pentingnya,” kata Elvira.
Antusiasme Sambut Pesta Rakyat UMKM Untuk Indonesia Sejumlah pelaku UMKM yang didukung melalui program SETC, SRC dan HOPE antusias menyambut Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia. Salah satu perempuan pengusaha binaan SETC yang memiliki usaha Super Roti di Ismiyati, Jawa Tengah, Semarang (48) mengaku antusias menyambut Festival Rakyat UMKM di Indonesia.
Bergabung dengan SETC sejak tahun 2016, Super Roti menjadi salah satu usaha yang sukses memasuki sejumlah pasar luar negeri. Bahkan, produk tersebut pernah menjadi pemenang kompetisi internasional kreasi kuliner roti di Paris, Prancis pada April 2024.
Jumlah UMKM yang didukung SETC lebih dari 3.500 peserta dari 150 negara.
Ismiti mengapresiasi berbagai pelatihan dan bantuan yang diberikan SETC. Pasalnya, setelah bergabung dengan SETC, bisnis Super Roti secara konsisten menunjukkan pertumbuhan positif.
Serangkaian pelatihan yang dilakukan SETC terbukti mampu meningkatkan kualitas produk, meningkatkan peluang kolaborasi dan memperluas akses pasar melalui penjualan online.
“SETC sering menemani saya dalam perjalanan bisnis. Misalnya kalau saya butuh pelatihan, saya bisa usulkan untuk diadakan,” jelas Ismi.
“Bahkan, saat saya ingin ke Prancis, SETC membantu saya memoles brosur Super Roti, mulai dari membuat konsep hingga menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Dukungannya luar biasa,” lanjutnya.
Sementara itu, SETC telah melatih lebih dari 72.000 peserta dari seluruh Indonesia sebagai program kewirausahaan terpadu yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan peningkatan kapasitas kepada usaha kecil dan menengah.
Wirdani Nasution, pemilik SRC Rizky di Cipadu, Tangerang, pun mengungkapkan semangatnya menyambut Pesta Rakyat UMKM Untuk Indonesia, karena ia selalu ingin belajar menjadi lebih baik. Program SRC memberikan kesempatan belajar sekaligus meningkatkan kesejahteraan Wirdani dan keluarganya.
Wirdani bergabung dengan SRC pada tahun 2018 dan kini sudah bisa memiliki perkebunan karet di kampung halamannya dan mempekerjakan pekerja karena kesuksesan usahanya. Setelah bergabung dengan SRC dan mendapatkan berbagai pelatihan dan pendampingan, ia mampu memperbaiki tokonya dan menambah penghasilannya.
“Yang paling membuat saya terkesan adalah ilmu yang diajarkan. Kalau belajar di pelatihan (pusat) itu mahal, tapi di Sampoerna (ilmu yang didapat) gratis. Saya juga belajar dari pemilik toko SRC,” kata Wirdani.
Toko SRC Rizky juga menyediakan rak ‘Pojok Lokal’ yang membantu UMKM perempuan setempat untuk menjual produk dan makanan ringannya di toko tersebut. Wirdani juga selalu menjaga komunikasi yang konstruktif dengan memberikan informasi kepada para pelaku UMKM agar produk yang tersedia di ‘Pojok Lokal’ lebih baik dan laku.
Secara kontekstual, SRC merupakan program pemberdayaan UMKM toko kelontong terintegrasi yang dimulai dari edukasi dan pendampingan toko langsung, serta pengelolaan keuangan, pengembangan usaha, dan digitalisasi. Melalui ekosistem digital AYO by SRC, program ini telah mengembangkan lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.
“Saya menantikan acara Partai Rakyat Juli mendatang. Saya yakin bisa berkomunikasi dengan peserta MKOS lainnya dari berbagai daerah dan saling bertukar pikiran, informasi dan pengalaman sehingga usaha kita bisa berkembang bersama.” Saksikan video “Tips UMKM Bagi Perempuan Pengusaha” (hnu/ega)