Temanggung –

Puluhan ibu-ibu di Desa Gandon, Provinsi Temanggung, Jawa Tengah, tampak antusias mengikuti program implan KB dan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD). Program ini dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (NBKPN) bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat.

Program ini dilaksanakan BKKBN dan TNI Angkatan Darat dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2024.

Karena banyaknya peminat, Ketua P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Temanggung Tri Agus Sutopo mengatakan, pihaknya tidak bisa menerima semua ibu-ibu yang hendak membeli KB.

Hanya saja karena keterbatasan waktu dan tempat, kami tidak bisa melayani semua orang, kata Tri Agus kepada detikcom di Desa Gandon, Kabupaten Temanggung, Kamis (26/09/2024).

“Hari ini saja kita layani 60 orang. Dua hari yang lalu kita layani, jadi ya totalnya bisa di atas 150 orang,” sambungnya.

Dalam kegiatan ini, masyarakat dapat memilih untuk mendapatkan implan KB atau IUD. Implan KB efektif hingga tiga tahun, dan IUD efektif hingga 5-8 tahun.

“Yang jelas (S2) itu usianya di bawah 49 tahun karena masih dalam masa reproduktif. Rata-rata usianya 30-40 tahun,” ujarnya.

Lilis (36), yang sudah dua kali memasang alat kontrasepsi implan, mengaku tidak mengalami efek samping saat alat kontrasepsi dipasang di bawah kulit lengannya.

“Tidak ada (efek samping), itu normal. Seringnya, setelah obat biusnya habis, (rematik atau pegal) akan terasa nyeri,” kata Lilis.

Lilis, yang sudah memiliki dua anak berusia 18 dan 9 tahun, mengaku memakai alat kontrasepsi untuk mencegah ‘penculikan’.

“Aduh, suamiku juga tidak mau (punya anak),” ucapnya sambil tertawa kecil.

Sementara itu, Anik, 30, mengaku memilih alat kontrasepsi implan dibandingkan jenis lainnya karena menurutnya rasa sakitnya minimal. Selain itu, Anik juga ingin menjaga selisih kelahiran anak-anaknya.

“Saya baru (melahirkan), bayi saya masih berumur empat bulan. Saya memilih KB implan karena Katang tidak sakit. Saya sudah bicarakan sebelumnya,” tutupnya. Tonton video “Pendapat Dokter tentang Alasan Sedikit Orang yang Melakukan Vasektomi” (dpy/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *