Jakarta –

Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware. Banyak data sensitif yang terkunci dan tidak dapat diakses sehingga berdampak pada layanan publik.

Menanggapi kejadian tersebut, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengimbau seluruh kementerian dan lembaga melindungi data di PDN.

Tujuannya untuk mengantisipasi serangan siber seperti yang terjadi belakangan ini dan melumpuhkan layanan publik.

“Setiap tenant atau kementerian juga harus punya cadangan. Ini wajib dan tidak lagi opsional. Oleh karena itu, pusat data nasional akan beroperasi sementara dan jika terjadi pemadaman tetap ada cadangannya, kata Hadi dalam keterangan di Instagram @hadi.tjahjanto, Senin (1 Juli 2024).

Hadi menambahkan, BSSN juga akan meningkatkan keamanan siber dengan menghubungkan sistem keamanan data PDN dengan komando dan kendali BSSN Ragunan. BSSN juga diminta mengaktifkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk memantau.

“Jika Anda hanya mengirimkan pemberitahuan dan tidak melakukan tindakan apa pun, perintah kontrol akan merespons dengan lancar jika terjadi masalah di kemudian hari. Kami juga menghimbau kepada pengguna kami bahwa nantinya kami akan mengeluarkan surat edaran yang meminta pengguna tersebut untuk menggunakan kata sandi. “Hati-hati jangan sampai lengah, BSSN akan memantau,” jelas Hadi.

Pemerintah sendiri menegaskan permasalahan yang terjadi di pusat data nasional akan selesai pada Juli tahun ini. (p/jam)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *