Jakarta –
Read More : Elon Musk Minta Warga Jerman Pilih Partai Kontroversial Anti Imigran
Joanie, seorang Jagdterrier K-9 yang saat ini bertugas di unit K-9 Komisi Bea dan Cukai Batam, mendeteksi adanya narkoba jenis methamphetamine atau sabu yang disembunyikan di dalam 106 kantong teh China di area tangki bahan bakar minyak (BBM). .
Barang selundupan narkoba itu terdeteksi dalam operasi patroli laut gabungan yang dipimpin Direktorat Pemberantasan Narkoba, Bea Cukai Batam, Unit K-9 Bea Cukai Batam, Kanwil Khusus Bea Cukai Kepri, Pangkalan Operasi Bea Cukai (PSO) Batam, PSO Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, bersama-sama dengan BNN RI dan BNN Provinsi Kepulauan Riau.
“Tim K-9 mendapat informasi dan perintah untuk ikut patroli maritim untuk mencari kapal sasaran,” kata handler Joanie Frith Alexander.
Pria yang akrab disapa Xander ini mengungkapkan, pada Sabtu (13/7) pagi dirinya diminta berhati-hati untuk mengikuti program Anjing Patroli Laut. Pasalnya, tim Bea Cukai Batam mendapat informasi dari BNN RI mengenai penyelundupan narkoba dengan menggunakan alat angkut berupa kapal pendarat (LCT).
Anjing Patroli Laut dikenal sebagai program spesialisasi tertinggi dari Unit K-9 Bea Cukai sebagai WCO RDTC A-P (Regional Dog Training Center of the World Customs Asia-Pacific Region). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anjing pelacak (K-9) untuk ikut serta dalam patroli laut dalam upaya pemberantasan penyelundupan narkoba di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui jalur perairan.
Dalam operasi ini Brian Rinaldi selaku Tim K-9 mengundang tiga anggota yaitu Parosi Situmorang, Xander sebagai handler K-9 (Joany) dan Dirgahayu Karo Once sebagai handler K-9 (Ramber).
“Saya dan tim K-9 bersiaga menunggu instruksi lebih lanjut mengenai patroli laut,” kata Brian dalam keterangan tertulis Kamis (18/7/2024).
Siang harinya, lanjut Brian, tim gabungan mendapat informasi adanya kapal jenis LCT bernama Aquarian Legend. Kapal ini diduga mengangkut narkoba di perairan Pongkar, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Sementara menjelang tengah malam, tim gabungan yang meliputi tim K-9 Bea Cukai Batam berhasil menemui kapal sasaran. Kapal kemudian dibawa ke Pelabuhan Sekupang Makmur Abadi di Batam untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Anjing K-9, Joanie dan Ramber, pun ikut waspada, lalu merespons saat mengetahui keberadaan obat tersebut. Saat patroli laut, Joanie memperhatikan pintu tangki bahan bakar.
“Xander melaporkan bahwa K-9 Joany menaruh minat pada salah satu tangki minyak,” kata Brian.
Setelah dilakukan penyelidikan, tim gabungan menemukan 106 paket sabu dengan berat total kurang lebih 106 kilogram yang dikemas dalam bentuk teh China dan disembunyikan di kompartemen palsu di tangki bahan bakar.
Program Anjing Patroli Laut menuai pujian
Direktur Interdiksi Narkoba R. Syarif Hidayat mengapresiasi tim K-9 Bea Cukai Batam bersama anjing K-9 Joanie dan Ramber yang mampu mengeksekusi Program Anjing Patroli Laut dengan baik. Terbukti kedua K-9 tersebut dapat menunjukkan pelacakan kapal yang baik di perairan dan dapat menunjukkan perhatian di mana obat-obatan tersebut disembunyikan di kapal.
“Efektivitas Joany dan Ramber pada anjing patroli laut menunjukkan hasil yang memuaskan. Namun kami berharap dapat meningkatkan efektivitas anjing pendeteksi narkoba melalui berbagai inisiatif dan program,” kata Syarif.
Syarif menjelaskan, ada beberapa inisiatif dan program yang telah diluncurkan dan dilaksanakan, seperti optimalisasi peran anjing untuk deteksi narkoba dalam program Anjing Inspeksi Kontainer. Kegiatan ini meliputi pelatihan pendeteksian obat dalam tubuh manusia, kemitraan personal manusia-hewan bagi pawang dan anjingnya, serta pengembangan fasilitas kesehatan dan fasilitas pelatihan anjing pelacak.
“Keikutsertaan Tim Bea Cukai K-9 Batam dalam tim gabungan ini merupakan komitmen kami dalam melindungi masyarakat dari bahaya peredaran narkoba dan sejalan dengan tugas dan fungsi Bea dan Cukai sebagai pengayom masyarakat,” tutup Syarif. .
FYI, Joanie dan Ramber mendapatkan spesialisasi Anjing Patroli Maritim setelah mengikuti program penelitian dan pengembangan untuk melatih anjing pelacak untuk patroli maritim pada tahun 2023. Program penelitian dan pengembangan tersebut bertujuan untuk menciptakan kemampuan baru yaitu anjing pelacak yang mampu bertahan di kapal selama beberapa hari dan mampu melacak ketika mencegat kapal sasaran di tengah air. Joany dan Ramber dipilih untuk program penelitian dan pengembangan karena karakternya yang andal dan ukuran badannya yang kecil sehingga memudahkan pergerakan antar kapal. Tonton video “Banyak yang Komplain ke Bea Cukai, Ini Gaji Pegawainya” (ego/ego)