Jakarta –
Ketua Umum Kadin (Munaslub) versi Rapat Khusus, Anindya Bakrie, sempat bertemu dengan Ketua Umum Kadin 2021-2026, Arsjad Rashid. Pertemuan ini terjadi saat dirinya berinteraksi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Dalam pertemuan tersebut, Anin mengaku membahas solusi atau penyelesaian konflik akibat perebutan kursi Ketua Umum Kadin dengan Arsjad. Dalam hal ini, Anin mengatakan, berdasarkan hasil Munas 14 September 2024, dirinya akan menjadi Ketua Umum, dan Arsjad akan mendampinginya sebagai Ketua Dewan Pembina.
“Sekarang saya sudah mendapat amanah menjadi Ketua Umum pada 14 September, saya sangat terbuka jika Pak Arsjad tentunya akan mendampingi saya hingga Dewan Penasehat,” kata Anin saat ditemui wartawan di Auditorium Pusat PLN, Jakarta Selatan. . , Sabtu (28/09/2024).
Namun saat dimintai konfirmasi apakah dirinya dan Arsjad ke depannya akan sibuk di Kadin, Anin menegaskan, solusi yang diajukan ini sudah jelas. Meski diakuinya juga, struktur kepengurusan ini masih akan dibahas.
“Walaupun saya ketua umum hasil Munaslub, meski saya ketua format, tapi semua ini perlu dibicarakan lagi. Tapi usulannya jelas. Mirip dengan 3 tahun lalu. Jadi kalau sudah ada. kursi umum, mungkin akan dibahas kursinya, dan saya sangat menyambut baik hal ini,” tegasnya.
Selain itu, Anin juga mengatakan, hasil Munas 14 September yang mengangkatnya sebagai Ketua Umum Kadin baru periode 2024-2029, merupakan keputusan akhir. Sebab menurutnya, hal tersebut merupakan amanah dari anggota Kadin Indonesia sendiri.
“Memang belum semuanya, namun saya ingin mengajak teman-teman untuk mengetahui bahwa bagi Kadin AD/ART, Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional pada umumnya adalah forum dan lembaga tertinggi, bukan organisasi tempat yang mengusungnya. Teman-teman dan Anggota Luar Kamar Dagang Provinsi (ALB) atau biasa disebut perkumpulan dan perkumpulan,” jelas Anin.
“Jadi ini bukan kemauan A atau B, tapi memang suara mereka yang terlibat. Dan seperti diketahui, wakil pemerintah dan wakil rakyat ikut Munas, ada pendapat resminya. Jadi bukan soal A. atau B buat kita, tapi intinya amanahnya apa,” lanjutnya.
Terakhir, ia berharap kisruh perebutan kursi Presiden Jenderal Kadin segera berakhir. Sebab, dua minggu lagi, Kadin akan resmi membentuk struktur kepengurusan baru.
“Tetapi saya juga tidak mau berlama-lama, kalau bisa terlalu sibuk dengan urusan internal. Karena dua minggu lagi kepengurusannya sudah terbentuk,” tutupnya dalam pikiran. (eds/eds)