Jakarta –
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie meminta informasi lebih lanjut mengenai kelanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari pemerintahan selanjutnya yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Memang kami di sini Pak Menko untuk belajar sedikit tentang seperti apa program stabilitas dari Pak Jokowi hingga Pak Prabowo dan di mana kehadiran bapak/ibu bisa membantu,” ujarnya dalam pertemuan dengan Menko Menko. Urusan Ekonomi. Airlangga Hartarto, di Menara Kadin, Rabu (2/10/2024).
Rilis tersebut diminta dapat dijadikan pedoman Kadin Indonesia untuk menyusun peta jalan bagi para pelaku usaha guna mendukung program pemerintah ke depan.
“Karena daripada membuat peta jalan sendiri, lebih baik bekerjasama dengan pemerintah agar teman-teman desa bisa ikut serta membantu pemerintah,” ujarnya.
Anindya mengatakan partainya akan menggunakan waktu 18 hari untuk pergantian kepemimpinan guna memahami kebijakan pemerintahan mendatang.
“18 hari ini kami manfaatkan untuk memahami bagaimana program stabilitas Anda (Prabowo-Gibran) mendorong keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi selama 10 tahun,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga memberikan tugas (PR) kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendorong investasi di Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat diwawancarai Ketua Senior Kadin Anindya Bakrie.
Airlangga menyebutkan usulan investasi Indonesia sebesar Rp 1,7 triliun. Menurut dia, peran Kadin dalam hal ini sangat besar bersama lembaga pemerintah (BUMN).
“Uang yang harus kita dorong Rp1,4 triliun sampai 1,7 triliun. Dan itu PR Kadin, tak lain Kadin yang bekerja sama dengan BUMN,” jelasnya. (belakang/belakang)