Jakarta –

Dua pendaki wanita senior menghembuskan napas terakhir mereka di wilayah punk punak -pyramid akhir pekan ini. Gunung tertinggi di wilayah Ocal juga termasuk dalam daftar konferensi Summit World Tujuh.

Seperti gunung lainnya, piramida Cartens juga cukup marah dengan jejak yang tidak mudah dilewati, karena mereka harus memiliki kemampuan khusus, terutama menggunakan tali atau pendakian atau di bawah.

Fandy Achmad, pemilik pendaki profesional, serta ekspedisi dan ekspedisi Patt Adventure, mengatakan bahwa selain Dheeraj, Karstance juga menuntut kecepatan pendaki. Gunung Karstness adalah gunung teknis dengan karakter puncak pendakian. Artinya, pendaki dapat mencapai puncak dengan bantuan pendakian.

Pendaki gunung harus efektif untuk menggunakan kabel untuk naik dalam waktu terbatas dan suhu rendah, dan naik dalam oksigen tipis dan daya (naik dan pemerkosaan).

“Mereka harus dapat memasang tali, karabin, rambut, dan pembongkaran dalam gelap sambil mengenakan sarung tangan. Pelatihan ini disesuaikan dengan kondisi pendakian dengan cuaca buruk,” kata Fandy.

Ya, Fandy mengkonfirmasi bahwa cuaca buruk selalu mencapai puncak Karstance dan harus menghitung pendaki sebelum menerimanya.

“Menurut pendapat saya, cuaca bukan faktor utama, jika Anda pergi ke gunung bersalju, ya, itu pasti es.

Fandy menjelaskan kepada Ins dan Outsiders of Karstenses dan mengatakan pendakian Gunung Carstance akan menghitung faktor cuaca buruk, pada dasarnya. Untuk tujuan ini, pendaki akan menjadikan gunung kuburan kolektif untuk memasang punggung bukit yang menyerah cuaca.

“Jika cuacanya bagus, bertahan, tetapi cuacanya mati, jika tidak, maka jangan memanjat,” katanya.

Gunung Karstainz memiliki es kekal yang telah merenggut banyak kehidupan banyak pendaki. Detictrewell, yang disusun dari berbagai sumber, setidaknya empat pendaki tewas dalam 10 tahun terakhir. Eric Arlangga

Eric Erlangan, seorang karyawan PT Freeport Indonesia, yang menghadiri Cartenz Peak, meninggal pada 17 April 2016 di sekitar pukul 07.00 CET. PT Freeport Indonesia (FI) mengungkapkan bahwa Eric, yang telah mendaki sejak 14 April, meninggal ketika mendaki dengan 32 pendaki lainnya.

Tubuh Eric kemudian dibawa ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan kemudian pindah ke Tasikamalaya di Jawa Barat.

Sebelum sekarat, korban menerima pertolongan pertama dari tim persiapan dan respons darurat (EP&R) PT, yang juga bersama selama pendakian. Korban dicurigai mengalami flu atau hipotermia yang parah karena cuaca buruk.

Eric Airlunga Daily menjabat sebagai Geotech Underground Freeport Indonesia di Tembagapura Mimica Regency. Andica Pratama

Andica Pratama meninggal selama proses pendakian bagian atas piramida Carstance. Pendaki itu dilaporkan terbunuh oleh keruntuhan batu.

Insiden itu terjadi pada 4 November 2018 pukul 11:30 CET. Pendaki gunung adalah pemandu.

Andica adalah pendaki gunung yang lahir pada 2 Juni 1984 di Palambang. Alamat aslinya adalah Jalan Padang Golf nomor 18 RT/RW 04/01, Sukmkin Village, Distrik Arcamnic, Bondung City, Provinsi Jawa Barat.

Pendakian dimulai pada 29 Oktober 2018, ketika Andica dan tim pergi ke Base Camp Yellow Valley menggunakan helikopter air Komala di piramida Carsance.

Pada 3 November 2018, sekitar pukul 11:30 CET, salah satu rekan pendaki bernama Arlen, yang berada di base Camp Yellow Valley, memberi tahu salah satu korban yang terpasang di telepon satelit, berdiri di Kota Timika, Sofian, bahwa korban meninggal karena jatuh batu di atas gerobak. Lily Visayati Poigon dan Elsa Lacsoon

Hipotermia meninggal di puncak Gunung Cartanz di dua pendaki, Lily Visyati Poegon (60) dan Elsa Lacono (60), Mimic Regency, Central Papua, Sabtu (1/3/2025).

Tiga pendaki lain yang mengalami hipotermia telah selamat. Para pemimpin dan pendaki lainnya naik ke depan untuk menyelamatkan mereka.

Keduanya terbunuh pendaki adalah bagian dari sekelompok 20 pendaki yang pergi ke puncak Gunung Cartenz pada hari Jumat (28/2/2025). Sebanyak 20 pendaki termasuk lima pemandu, tujuh pendaki dari Indonesia, enam pendaki dari luar negeri dan dua pendaki dari Taman Nasional Lorrantz.

Dalam kronologi yang diungkapkan oleh kampanye Indonesia sebagai operator pendakian, para pendaki kembali ke base camp setelah mencapai puncak pada hari yang sama. Pendaki terakhir mencapai 14.00 CET di atas.

Setelah itu, mereka turun. Namun selama perjalanan, cuaca menjadi salju yang buruk, hujan lebat dan angin kencang. Tonton Video “Video: Tubuh 2 Pendaki Tewas di Karstens diterbangkan di Jakarta sore ini” (MSL/FEM)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *