Jakarta –

Jumlah penduduk miskin di Indonesia dikatakan mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin akan mencapai 24,06 juta jiwa pada September 2024.

Jumlah itu turun 1,16 juta dibandingkan Maret 2024. Dengan demikian, persentase penduduk miskin Indonesia sebesar 8,57%.

Menurut Amalia Adingar Vidyasanti, Pj Presiden BPS, persentase ini merupakan yang terendah sejak BPS mempublikasikan angka kemiskinan pada tahun 1960an.

“Angka kemiskinan sebesar 8,57% pada September 2024 merupakan capaian terendah di Indonesia sejak pertama kali diumumkan BPS pada tahun 1960. Jadi ini pertama kalinya mencapai delapan angka dibandingkan tahun lalu.” Kepada pers pada rapat BPS Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Hingga Maret 2024, jumlah penduduk miskin tercatat 25,22 juta jiwa menurut catatan BPS. Pada Maret 2023 mencapai 25,90 juta jiwa, dan pada September 2023 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 26,36 juta jiwa.

“Sejak September 2020 hingga 2024, persentase penduduk miskin (perkotaan dan perdesaan) cenderung menurun. Situasi ini terdapat baik di perkotaan maupun perdesaan,” jelasnya.

Namun BPS mencatat kesenjangan atau ketimpangan pengentasan kemiskinan antara perkotaan dan perdesaan masih besar. Menurut Amalia, pada September 2024, angka kemiskinan di perdesaan akan mencapai 11,34% atau lebih tinggi dibandingkan 6,66% di perkotaan.

Namun jika kita lihat rata-ratanya, angka pengentasan kemiskinan di perdesaan lebih cepat dibandingkan dengan angka pengentasan kemiskinan di perkotaan, jelasnya.

Kemiskinan perkotaan turun 0,43% basis poin. Pada saat yang sama, di daerah pedesaan turun 0,45%.

Saksikan juga videonya: Program stunting dan pengentasan kemiskinan di NTT yang teruji di RI

(Pulau / rd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *