Jakarta –
Komisi VI DPR RI bertanya kepada Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso soal banyaknya barang impor, khususnya tekstil. Hal ini disebut-sebut menyebabkan perusahaan terdampak dan berujung pada PHK.
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto menanyakan kabar Satgas Peredaran Gelap yang masih aktif. Di saat yang sama, masih banyak barang ilegal yang masuk ke Indonesia.
Artinya tidak berhasil, tapi ada yang dari luar tidak masuk? Masuk. Apa kendalanya? dan apa masalahnya?
Kemudian, anggota Komisi VI Signando H Ganinduto mengatakan, di provinsinya Jawa Tengah, industri tekstil kecil dan besar sedang menghadapi permasalahan. Menurut dia, penjualan produsen kecil anjlok akibat membanjirnya produk ilegal.
“Saat ini perusahaan-perusahaan tekstil besar mengeluhkan tingginya harga di Amerika dan Eropa. Ini salah satu yang menyebabkan mereka merugi, karena tidak bisa ke China atau India,” jelasnya.
Ia berharap salah satu cara membantu industri TPT saat ini adalah dengan memberantas barang-barang ilegal. Selain itu, diharapkan juga terjadi negosiasi mengenai harga barang yang dijual di negara lain.
“Minta bantuan kepada orang-orang kami, dari perusahaan yang saya kenal, pekerjanya antara 20.000 hingga 30.000 orang. Jika gagal, berapa ribu yang akan kehilangan pekerjaan?” Dia menjelaskan.
Kemudian, Anggota Komisi VI DPR Asep Wahyuwijaya mengungkapkan, dari apa yang dilihatnya di banyak toko di Jakarta, banyak pakaian yang ditulis dalam bahasa Mandarin. Hal ini menunjukkan masih banyaknya pakaian yang diimpor ke Indonesia secara ilegal.
“Di ITC Jakarta Kota, di pasar-pasar lama pun, labelnya Cina semua, Pak. Jadi baju bayi kita bukan lagi Solo, semua labelnya Cina.
Simak video ini: Hentikan Ekspor Ilegal, Mendag Zulhas Gandeng Jaksa Agung
(foto)