Jakarta –
Kepala Buruh Buruh Negara (BKK) Zudan Arif mengeluarkan 10 rencana kebijakan untuk melaksanakan lembaganya untuk tiba pada pengeluaran yang lebih tunduk. Salah satunya menggunakan pekerjaan dari mana saja (WFA) selama 2 hari dan bekerja di kantor selama 3 hari.
“Untuk memenuhi pemulihan anggaran sesuai dengan instruksi presiden ini, rencana tempat kerja yang lebih tepat sering dibuat oleh staf, yang digunakan dalam pernyataan tertulis, Selasa (4/2/2025).
Petunjuk Presiden untuk Pemulihan Anggaran 2025 dianggap sebagai pintu pembukaan yang dapat digunakan sebagai peluang emas bagi pemerintah untuk menjadi lebih responsif, baik untuk melayani masyarakat dan membuat kemajuan yang bertahan lama.
Penentuan waktu untuk bekerja dengan mudah; Proyek kerja terbaik seperti WFA dalam 2 hari dan pekerjaan kantor selama 3 hari; Pastikan tampilan harian asisten dan sistem pelaporan konkret; Hambatan untuk bepergian untuk layanan internal dan di luar; Menambahkan koordinasi yang menanggapi oleh media media; Memastikan pemulihan konsumsi listrik / energi; Sesuaikan pakaian kerja yang membuat kenyamanan dalam kenyamanan; 8. Habiskan anggaran yang sesuai; 9. Meningkatkan kerja sama dengan donor, teman, Pesta 3 sambil mempertahankan manajemen yang baik; Kantor Regional untuk memastikan konsultasi staf selesai di setiap tempat kerja.
Zudan mengatakan BKK untuk menegakkan kebijakan manajemen manajemen ASN harus memenuhi ASN untuk menyelesaikan masalah staf yang tumbuh dalam ruang lingkup ASN.
Masalah manajemen ASN mengetahui kasus ini terkait dengan menyelesaikan masalah hukum, baik dan bekerja di ASN, memperbaiki pemulihan ASN.
Akhirnya, Zudan meminta staf BKK dan ASN di Indonesia untuk memenuhi efektivitas anggaran ini dengan tidak membuat hambatan, tetapi peluang dan tantangan untuk mempercepat komunitas ASN.
Lihat video dengan terus terang meminta anggaran menteri Perdinas untuk dirilis: Simpan Rp 20 T (AID / FDL)