Jakarta –

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kebijakan efisiensi fiskal tidak akan berdampak negatif pada rantai atau pengganda pada ekonomi. Karena total pengeluaran tidak menurunkan alias, masih 3.621,3 miliar RP.

Sri Mlyani mengatakan bahwa dalam kebijakan efisiensi fiskal, mencakup atau hanya melewati anggaran dari kegiatan sebelumnya ke kegiatan lain. Akan lebih baik menilai dampak pada ekonomi jika membuatnya beralih ke kegiatan yang telah menyebabkan efek pengganda yang lebih positif.

“Untuk tahap saat ini, ini tidak mengurangi total pengeluaran negara. Jadi apa yang ada adalah rekonsentrasi, sehingga dampak total pada ekonomi tentu saja tergantung pada setiap ekonomi. Jika kenyataan adalah kegiatan yang menciptakan efek pengganda yang sama atau bahkan lebih, maka dampak pada ekonomi, dampaknya pada ekonomi akan jauh lebih baik.

Meskipun demikian, Sri Mlyani mengatakan partainya akan terus memantau langkah -langkah ini. Terutama dari kecepatan hingga pengeluaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami terus memantau langkah -langkah ini, terutama dari kecepatan yang datang kemudian untuk pengeluaran baru,” katanya.

Sri Mlyani mengatakan bahwa semangat efisiensi bangunan akan dipertahankan karena penting untuk menerapkan birokrasi yang baik dan efisien.

“Faktanya, semangat membangun efisiensi birokrasi akan dipertahankan karena penting untuk organisasi birokrasi yang dikelola dengan baik dan efektif,” pungkasnya.

Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2025 untuk mencapai 5,2%. Tujuannya lebih besar dari pertumbuhan 2024 hanya 5,03%. (Help / Ara)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *