Jakarta –

Gili Trawangan dan Gili Meno kehilangan air bersih selama beberapa minggu terakhir. Sekarang air bersih kembali mengalir, wisatawan pun berdatangan.

Tempat wisata terbaik di Lombok Nusa Tenggara Barat sedang mengalami kekeringan. Setelah sekian lama diperbincangkan, kini muncul kabar gembira bahwa air tawar mulai kembali mengalir ke kawasan wisata tersebut.

Ketua Umum Indonesia General Hotel Managers Association (IHGMA) DPD NTB Lalu Kusnawan mengatakan, dengan bantuan semua pihak, kawasan tersebut sudah mulai pulih dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kejadian kemarin sangat trending topik, tapi alhamdulillah dengan bantuan semua pihak mulai dari pusat hingga provinsi. Jadi solusinya sekarang, meski kondisinya masih dinamis, tapi solusinya sudah ada,” ujarnya dengan kejadian Sandi. Dalam pengarahan mingguannya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kantor Jakarta

Ia menambahkan, meski situasi saat ini masih dinamis, solusi mulai muncul dan mengalir.

“Air bersih sudah mengalir ke Gili Trawangan dan Gili Meno sendiri masih dalam pengerjaan dan syukur prosesnya sudah bermakna,” jelas Lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Denda Dwi Tresni melanjutkan laporan kekeringan air di Gili Trawangan dan Gili Meno.

Berdasarkan penjelasannya, Perusahaan Daerah (di Perum) tersebut mendapat izin dari Kementerian ESDM melalui Dinas Geologi untuk mengalirkan air ke tujuan yang ditentukan.

“Saat ini kondisinya menguntungkan, situasinya masih dinamis, dan sekarang hal itu berhasil bagi Guillermo,” katanya. Menurut Perumda, pekan lalu kami mengunjungi Badan Survei Geologi dan Kementerian ESDM di Bandung untuk proses perizinan. Dwi.

Devi, setelah berkoordinasi dengan Survei Geologi, peralatan penyediaan air bersih akan segera tiba dan mulai berfungsi. Menurut Dwi, mengingat air merupakan kebutuhan pokok masyarakat, maka segala hal dilakukan pemerintah terhadap kepedulian masyarakat di sana.

“Minggu ini Insya Allah peralatan sudah mulai berdatangan dan akan datang ke sini ke Perum dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, tentunya air menjadi kebutuhan utama. Pemerintah sendiri dalam hal ini dari pusat hingga daerah akan melakukan hal yang sama. tentu saja berharap yang terbaik,” katanya. Dua.

Lebih lanjut, Staf Ahli Menteri Penanggulangan Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fajar Hutomo mengatakan, kondisi saat ini air sudah mulai mengalir kembali dan wisatawan belum mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan, menurut Fajar, wisatawan di Gili Trawangan kini sudah mulai banyak yang kembali.

“Khusus di (Gili) Trawangan, saya lihat airnya mengalir dan wisatawannya lebih banyak,” kata Fajar. “Respon KPK Terhadap Polarisasi Pengeboran Air di Gili Trawangan” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *