Jakarta –
Asian Development Bank (ADB) telah merilis Asian Development Outlook (ADO) yang berisi prakiraan terkini pertumbuhan ekonomi dan inflasi di negara-negara Asia. Dalam laporan terbarunya, ADB menaikkan perkiraan pertumbuhannya untuk kawasan Asia-Pasifik tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi kawasan Asia diperkirakan meningkat sebesar 5% dibandingkan prakiraan sebelumnya sebesar 4,9% seiring dengan meningkatnya ekspor kawasan dan masih kuatnya permintaan domestik. Sementara pertumbuhan tahun depan diperkirakan hanya 4,9%.
Inflasi harus turun menjadi 2,9% tahun ini. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 3,2%.
Kepala Ekonom ADB Albert Park mengatakan sebagian besar negara di kawasan Asia-Pasifik mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan paruh kedua tahun lalu.
“Fundamental kawasan ini tetap kuat, namun para pengambil kebijakan masih perlu memperhatikan sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi perkiraan ini, mulai dari ketidakpastian hasil pemilu di negara-negara besar hingga keputusan suku bunga dan ketegangan geografi,” ujarnya sebuah pernyataan. , Rabu (17.07.2024).
Ia menjelaskan, situasi baik tersebut disebabkan oleh pulihnya bencana, dimana permintaan di pasar dalam negeri dan ekspor kembali meningkat sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Meskipun inflasi di seluruh wilayah telah turun ke tingkat sebelum krisis. Namun, tekanan harga masih tinggi di banyak perekonomian Indonesia
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5%. Angka ini tidak berubah dari perkiraan sebelumnya.
Perekonomian juga diproyeksikan akan tetap pada tingkat 5% tahun depan. Inflasi juga tidak berubah dari perkiraan, sebesar 2,8%.
Pada saat yang sama, perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun ini dipertahankan pada angka 4,8%, karena negara tersebut masih berjuang dalam proses pemulihan konsumsi dan ekspor jasa dan aktivitas industri.
Apalagi sektor real estate di China masih belum stabil. Namun, pemerintah Tiongkok terus mengambil sejumlah langkah kebijakan tambahan untuk mendukung pasar perumahan.
Perkiraan untuk India, negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan ini, juga tetap sebesar 7% pada tahun 2024. Sektor industri di India diproyeksikan akan terus tumbuh karena sektor manufaktur dan kuatnya permintaan di sektor konstruksi.
Sektor pertanian India juga diperkirakan akan pulih akibat ancaman curah hujan di atas normal. Simak video “Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Jokowi: Dukung Investasi Dalam Negeri di RI” (ada/joon)