Jakarta –
Menteri Investasi dan Perwakilan BKPM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur demi pemerataan ekonomi. Sebab selama ini pembangunan ekonomi terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Baril kemudian mengisyaratkan calon presiden (Cavapres) dan calon wakil presiden (Cavapres) pada Pilpres 2024 tidak mendukung Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN). Namun dia bersyukur calon presiden dan wakil presiden kalah dalam pemilihan presiden.
“Saya bersyukur calon presiden dan wakil presiden kalah dalam pemilihan presiden,” ujarnya saat memberikan kuliah di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kamis (5 Februari 2024).
Bahil yang tidak setuju dengan pemindahan ibu kota ke IKN, menilai hal itu tidak mendukung pembangunan Indonesia bagian timur. Bahlil kerap menyampaikan hal tersebut dalam berbagai pidato politik.
“Jadi kalau kampanye kemarin, ada capres dan cawapres yang tidak setuju menyerahkan IKN, dalam pidato politik saya, saya tidak setuju ada capres dan cawapres yang menyerahkan IKN, maksudnya presiden adalah Kalimantan dan Pembangunan Timur, “yang daerahnya mirip dengan Jawa yang Tak Diinginkan Calon Wakil Presiden”.
Bahil juga menuding pihak yang tidak setuju dengan proyek IKN tidak memahami masyarakat Indonesia bagian timur. Menurut dia, pemindahan ibu kota negara merupakan salah satu alat untuk menyeimbangkan perekonomian.
“Saya katakan ini adalah cara para pemimpin bodoh yang tidak melihat bahwa masyarakat Kaltim dan masyarakat Sulawesi bergerak maju untuk menjangkau wilayah Jawa,” tegasnya.
Apalagi, pembicaraan pemindahan ibu kota sudah ada sejak masa presiden pertama Indonesia, Sukarno, namun hanya Presiden Joko Widodo yang melaksanakannya. Bahlil mengatakan pemindahan ibu kota akan memberikan dampak positif bagi wilayah Kalimantan.
Simak Videonya: Jokowi Apresiasi Kesediaan 29 Perusahaan Singapura Berinvestasi di IKN
(Illy/Das)