Jakarta –
Para kolektor barang antik (jadul) banyak yang berjualan di pasar barang antik di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat. Barang-barang jadul ini berasal dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Tamim, kolektor barang antik sekaligus Kepala Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, mengatakan barang-barang yang diperjualbelikan di kawasan itu bersumber dari berbagai daerah. Baik dari sekitar Jakarta maupun luar negeri.
Di wilayah Jakarta, kata dia, barang-barang lama sebagian besar berasal dari rumah-rumah tua yang telah direnovasi. Pada proses pemugaran banyak ditemukan benda-benda kuno seperti lampu tua serta hiasan kayu dan keramik peninggalan orang tua.
Produk-produk ini dijual ke kolektor. Tamim yang banyak menjual lampu antik dan perabot rumah tangga lainnya, barang jenis ini masih banyak ditemukan di wilayah Jakarta.
“Banyak (sumber barang kuno), ada rumah tua yang dirobohkan, biasanya ada barang yang sudah tidak mau disimpan masyarakat, dijual di sini. Di Jakarta masih banyak lagi yang seperti itu,” kata Detikcom saat dihubungi, Rabu (21/08/2024).
Tamim memastikan, meski barang bekas, barang tersebut tetap layak dikonsumsi. Bahkan barang elektronik seperti lampu tua dan gramofon masih berfungsi dengan baik.
“Semua yang dijual masih ada.. Kalau ada yang rusak saat dibeli, akan kami perbaiki (perbaiki) dulu. Kalau seperti gramofon (perbaikan), kami akan membeli mesinnya dari India jika kasusnya sudah selesai. , kita bisa melakukannya di sini, “katanya.
Selain Jakarta, barang-barang lama itu banyak yang datang dari luar negeri, ujarnya. Misalnya ke India, China, Thailand, Belanda, dan Swedia.
Tamim sendiri beberapa kali melakukan perjalanan ke India dan China untuk mencari kontak dengan kolektor barang antik. Dari para kolektor luar negeri ini mereka mendapatkan banyak barang-barang lama untuk dijual kembali.
“Yang ambil dari luar negeri banyak sekali. Ada juga China, India, Belanda, Swedia, dan Thailand. Biasanya kalau dari luar negeri langsung ambil banyak dalam satu kontainer, ramai sekali.” Dia berkata. jelas Tamim.
“Itu barang antik dari Belanda, dijual ke kita. Kita kirim orang dari sana untuk mengirim, masih baru sampai kita bayar,” ujarnya lagi.
Meski demikian, dia memastikan sebagian besar produk lama yang dijual di pasar ini masih berasal dari dalam negeri. Itu berasal dari kolektor barang antik lain di berbagai daerah.
“Masih kebanyakan produk lokal.. Iya.. produknya banyak.. Ada hiasan kecil-kecil dari kayu yang harganya mulai dari 50 ribu hingga jutaan rupee,” jelasnya.
Sekadar informasi, Pasar Barang Antik Jalan Surabaya menyimpan beragam barang jadul yang dipajang dengan baik. Di sini hampir semua jenis barang jadul yang terlihat sangat tua terbuat dari bahan kayu, kuningan, besi dan kaca.
Banyak pedagang di sini yang menjual berbagai barang pameran seperti ukiran kayu, patung kuningan, wayang golek, topeng, guci, lampu gantung, dan jam antik. Berbagai pernak-pernik retro seperti lampu antik, telepon kuno, gramofon, kaset bekas, mesin tik juga tersedia di kawasan ini.
(fdl/fdl)