Jakarta –
Read More : Aston Villa Vs PSG: Les Parisiens Unggul 2-1 di Babak Pertama
Pasar Loak Jatinigara Jakarta Timur merupakan tempat mencari barang bekas dengan harga murah. Tak heran jika di kawasan ini banyak terdapat benda-benda unik dan kuno yang masih menjadi “harta karun” di pasar ini.
Pantauan detikcom di lokasi kejadian, Selasa (27/8/2024), di pasar loak ini terdapat berbagai jenis barang bekas, seperti barang elektronik seperti handphone dan speaker bekas, perabot dan pakaian rumah tangga, serta barang koleksi seperti barang bekas. uang. .
Misalnya, saat melihat berbagai jenis produk loak yang dijual vendor, Anda mungkin melihat berbagai merek kamera atau film Kodak. Murah pun tak main-main, kamera yang dulu banyak digunakan (jadul) ini dibanderol dengan harga Rp 15.000.
Saat ditanya apakah kamera lama itu masih berfungsi atau berfungsi, seorang penjual loak di Pasar Jatijala mengaku tidak tahu. Karena produk yang dijualnya berasal langsung dari pemulung, maka pihaknya tidak mengecek secara langsung apakah kondisi produk tersebut masih bisa digunakan.
“Cuma kamera seharga Rp 15.000. (Masih bisa?) Entahlah, kalau punya batu (baterai) bisa dicoba sendiri. Saya tidak punya batunya,” kata seorang penjaga toko.
“Saya tidak cek. Waktu belinya seperti itu. Belum dibongkar. (Belinya di mana?) Iya, di pemulung. Coba saja. Kalau tidak berhasil, siapa?” tahu? Bisa diperbaiki di tempat lain,” jelasnya lagi.
Kemudian, di lokasi yang sama, detikcom juga menemukan alat perekam panggilan lama. Alat ini banyak digunakan ketika sambungan telepon rumah masih populer. “Ini perekam telepon. Bisa ditaruh kaset kecil di dalamnya untuk merekam. (Masih bisa dipakai?) Entahlah,” jelas penjual itu.
Di booth lainnya, terdapat beberapa telepon seluler lawas yang masih menggunakan tombol untuk mengetik. Salah satunya adalah ponsel merek Smart yang sudah tidak dijual lagi.
Saat ditanya berapa harga ponsel lama, dia hanya menjawab Rp 10.000. Karena ponsel ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Ada ponsel lipat merek Samsung lawas lainnya yang dijual dengan harga sama karena sudah tidak terpakai lagi.
Saat mencari lapak handphone bekas yang masih dipakai, lapak tersebut tidak menjual handphone bekas. Kebanyakan ponsel yang dijual sudah menggunakan teknologi layar sentuh.
Harga handphone bekas berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Namun di gerai yang sama, detikcom menemukan alat elektronik unik berupa mesin EDC (Electronic Data Collection) yang juga berisi sisa gulungan kertas bukti pembayaran.
Perlengkapan untuk transaksi elektronik atau non tunai ini dibanderol dengan harga Rp 120.000. Pemilik kios mengatakan mesinnya masih berfungsi, namun pinnya harus dimasukkan saat menyalakannya.
“Masih buka, hanya ada satu pin. (Dengan pinnya tidak bisa dipakai?) Kemungkinan masih terbuka, mungkin bisa dijadwal ulang,” jelas pemilik warung.
Selain banyak ditemukan barang-barang unik di detikcom, seperti di pasar pada umumnya, pembeli bebas bernegosiasi hingga tercapai kesepakatan bersama. Oleh karena itu, semakin besar daya tawar pembeli, maka harga produk tersebut akan semakin murah.
Saksikan juga video “Koleksi Benda-Benda Jadul dari Galeri Kampoeng yang Tak Terhitung Banyaknya”:
(FNL/FNL)