Jakarta –
Pemerintah sedang menyiapkan sejumlah untuk digunakan oleh layanan darurat. Nantinya, pengguna cukup menekan 112 ketika kondisi buruk terjadi.
Direktur Jenderal Kominfo Wayan Bidang Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Tony Supriyanto mengatakan jalur 112 mirip dengan 911 di Amerika Serikat. Melalui layanan 911, warga negeri Paman Sam dihadapkan pada situasi darurat, seperti terbantu jika terjadi kecelakaan, kebakaran, perlunya memanggil ambulans, dan situasi lainnya.
“Kalau ada kecelakaan di jalan atau ada perampok di rumah, sering kali kita tidak tahu nomor siapa yang harus dihubungi, biasanya teman, polisi, dan dokter. Jadi kebijakan program panggilan darurat 112 menyederhanakan tugas ini. untuk masyarakat seluruh Indonesia,” jelas Wayan saat acara Ngopi di kantor Cominfo Jakarta, Jumat (30 Agustus 2024).
Vaillant kemudian menjelaskan bahwa ketika masyarakat menelepon 112, mereka akan diberikan layanan berdasarkan kasusnya. Misalnya ada anggota keluarga yang sakit di rumah dan membutuhkan ambulans, pesannya diproses oleh pusat kendali.
Ambulans akan segera dikirim ke lokasi pelapor. Begitu pula jika terjadi perampokan di dalam rumah, maka polisi akan datang dari kantor polisi terdekat.
“Dengan menelepon 112, pemadam kebakaran akan datang menyelamatkan kita jika terjadi bencana,” kata Vaillant.
Saat ini sudah terbangun 112 di lebih dari 150 kota/kabupaten, namun kecepatan pelayanannya tergantung kota masing-masing. Terkait hal tersebut, Vaillant berharap seluruh pemerintah daerah di Tanah Air semakin menunjukkan tekadnya.
“Pemerintah daerah harus berupaya memastikan layanan yang diberikan cepat dan nyaman bagi masyarakat,” pungkas Vaillant.
Simak video “Munculnya RSPP Pasca Kebakaran” (afr/fay)