Jakarta –

Konjen RI Cape Town menjadi tuan rumah Pasar Rakyat Indonesia di De Bakke Santos, di kota Mossel Bay, Western Cape, Afrika Selatan pada 27 April 2024.

Ini adalah acara pertama di Teluk Mossel. Kota ini tidak terlalu besar, jaraknya 387 kilometer dari Cape Town. Sekitar 40,9% populasi Teluk Mossel berkulit berwarna, 40,1% orang Afrika dan 17,6% orang Eropa. Banyak lansia dan pensiunan tinggal di kota populer ini.

Meski bukan di kota besar, namun IFM sangat ramai dengan pengunjung, sekitar 1.159 orang dan banyak produk masakan yang dijual. Selain itu, tercatat potensi kemitraan bisnis.

Dalam sambutannya, Alderman Niklaas Booisen, Ketua Pelayanan Publik yang mewakili kota Teluk Mossel, memuji penerapan IFM. Ia menilai penyelenggaraan IFM menunjukkan semangat perayaan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Afrika Selatan serta berharap IFM dapat diselenggarakan di Teluk Mossel setiap tahunnya.

Dalam sambutan pembukaannya, Duta Besar RI Cape Town Tudiono mengatakan tradisi Pasar Rakyat sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Pasar Rakyat mencerminkan karakter masyarakat Indonesia yang sederhana, jujur, ramah dan bersahabat.

Sebuah kehormatan bisa membawa tradisi ini ke Teluk Mossel, guna semakin mempererat hubungan masyarakat kedua bangsa mengingat eratnya hubungan sejarah dan sosial antara Indonesia dan Afrika Selatan.

Konjen RI Cape Town juga menegaskan bahwa tahun 2024 merupakan peringatan 30 (tiga puluh) tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Afrika Selatan. Kegiatan Pasar Rakyat Indonesia dirancang untuk mendukung peristiwa bersejarah ini.

Acara IFM ini dihadiri oleh 21 vendor termasuk 15 vendor Indonesia (Warga Negara Indonesia dan perusahaan/institusi Indonesia antara lain ITPC, Kalbe Internasional, dan Indomie, vendor BCAP Balsam Geliga dan 6 (enam) retailer lokal Mossel Bay.

IFM menawarkan beragam produk kuliner Indonesia seperti rendang, sate, nasi goreng, mie bakso, dan makanan ringan. Selain itu juga mempromosikan berbagai produk Indonesia seperti batik, perhiasan, produk kesehatan, balsem dan vitamin.

Para tamu dihibur dengan penampilan budaya Indonesia seperti tari Saman yang menyambut tamu di awal pengerjaan, serta tarian tradisional lainnya dari Bali, Jakarta, Surabaya, Aceh dan Sumatera Barat yang dibawakan oleh diaspora Indonesia yaitu EON Group – Sekolah Kerja. Seni Cape Town. Guru tari di sekolah ini mempunyai gelar di bidang Seni dan Budaya Indonesia.

Pasar Rakyat Indonesia dikembangkan oleh sekelompok duta besar Indonesia di Cape Town, band Mossel Bay, dan tarian rakyat setempat.

Dari pertemuan dan koordinasi bisnis antara penjual dan distributor produk Indonesia dengan mitra usaha Mossel Bay di Afrika Selatan selama IFM, menghasilkan hasil: a) Sejumlah apotek lokal berminat dengan produk balsem Geliga, b) Ada 1 orang yang melakukan impor ke luar negeri. tertarik untuk mengimpor produk parfum dari Indonesia, c) Terdapat 1 distributor yang tertarik untuk menjual produk Kalbe Internasional, 4) Anggota Dewan Kota Mossel Bay tertarik untuk menjual produk IndoMie di supermarket yang ada di Mossel Bay.

IFM juga turut mempromosikan pariwisata Indonesia dengan mempromosikan destinasi wisata unggulan Indonesia di booth KJRI Cape Town. Kegiatan ini juga didukung oleh Bali Tourism Promotion yang memberikan voucher akomodasi di Denpasar yang digunakan sebagai hadiah kuis kegiatan di KJRI Cape Town.

Kesempatan IFM juga dimanfaatkan KJRI Cape Town untuk mempromosikan kelapa sawit Indonesia, dengan memasang spanduk yang memuat manfaat kelapa sawit. Produk minyak sawit Indonesia yang direkomendasikan dipasok oleh grup Willowton, sebuah perusahaan minyak sawit Indonesia yang berbasis di Cape Town.

Animo pengunjung selama kegiatan terlihat jelas, menikmati tampilan budaya Indonesia, dan terlihat antrean panjang di pedagang terutama yang menjual makanan dan jajanan khas Indonesia.

Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari para wisatawan yang berharap kegiatan serupa dapat dilakukan setiap tahunnya.

Konjen RI Cape Town menilai penerapan IFM efektif dalam mempererat hubungan antarmanusia kedua negara serta mendorong perekonomian dan pariwisata. Hal ini mendukung pelaksanaan Diplomasi Ekonomi. (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *